BAB 47 : Disappointed

22.2K 1.2K 31
                                    

••• Happy Reading •••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••• Happy Reading •••

Cherry menangis tersedu-sedu dalam pelukan Andini. Andini tahu saat ini Cherry sedang tidak baik-baik saja setelah kejadian pahit yang baru saja dialaminya. Ya, Andini kembali menjadi tempat curhat Cherry perihal apa yang Aart lakukan pada Cherry malam ini, seperti saat Cherry dinodai oleh Dewangga waktu itu. Tapi beruntungnya, kali ini Cherry bisa keluar dari kondisi mencekam itu dengan melumpuhkan Aart.

Cherry memukul kepala Aart dengan menggunakan heels yang dikenakannya sampai kepala Aart berdarah. Cherry mencolok mata Aart kemudian setelah itu Cherry mendorong Aart menjauh dan Cherry berhasil membuka mobilnya kemudian lari mencari pertolongan.

Setelah keluar dari mobil, Cherry juga sempat berteriak pada Aart mengenai hubungan mereka yang tak bisa lagi dilanjutkan. Cherry tidak mau lagi bertemu dengan pria jahat itu.

Saat di rasa tidak menemukan siapa pun dan saat Cherry berdiri di tengah jalan dengan kondisi memprihatinkan untuk menghentikan sebuah taksi, secara kebetulan Andini lewat kemudian membawa Cherry pergi dari sana.

Andini tak pernah menduga Cherry akan mengalami kejadian pahit ini untuk kedua kalinya. Sungguh, ini benar-benar tidak adil untuk Cherry.

Cherry adalah gadis baik-baik tapi kenapa Tuhan mempertemukannya dengan para pria jahat berhati iblis? Baik itu Dewangga mau pun Aart.

"Lo sekarang tenangin diri lo karena ini udah berlalu. Lo udah selamat." Andini mencoba menenangkan Cherry yang tak berhenti menangis dengan tubuh bergetar.

"Gue... gue takut, Din."

"Iya gue tahu, Cherr. Lo tenang ya. Lo serahin urusan Aart sama gue, biar gue yang urus masalah ini."

Cherry menganggukkan kepalanya dalam pelukan Andini. Andini selalu paling bisa ia andalkan dalam urusan pekerjaan. Cherry yakin Andini juga bisa diandalkan dalam menangani masalah ini. Cherry percaya sepenuhnya pada Andini.

"Besok lo free. Dan untuk hari-hari selanjutnya gue akan kosongin jadwal lo sampai setidaknya lo bisa lupa sama ini." Andini mencoba mencari solusi terbaik untuk Cherry.

"Lo butuh ketenangan. Dan lo bisa tinggal di sini untuk sementara waktu. Nanti biar gue yang jelasin sama Om dan Tante."

Lagi, Cherry menganggukkan kepalanya dalam pelukan Andini.

"Gue mohon jangan bilang yang sejujurnya sama mereka, Din."

Andini menghela napas pasrah kemudian menganggukkan kepalanya. Ia heran Cherry selalu menutupi hal pahit yang menimpanya dari Papa dan Mamanya padahal jika Dante tahu yang sebenarnya terjadi, Dante akan menyeret Aart dan juga Dewangga ke dalam penjara. Atau jika tidak, Dante akan membalas mereka dengan caranya sendiri.

Cherry tidak ingin bertemu dengan Mama dan Papanya terlebih dahulu jika dirinya masih dalam keadaan seperti ini. Cherry butuh waktu untuk sendiri memikirkan langkah apa yang selanjutnya akan ia ambil.

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Where stories live. Discover now