BAB 1 : A Slap

98K 2.9K 106
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Jakarta, Indonesia

Bandara Internasional Soekarno Hatta

Seorang gadis cantik dengan tinggi badan semampai berjalan dengan begitu anggunnya seraya menarik koper besar yang dibawanya di sepanjang koridor bandara. Gadis cantik itu adalah —Cherry Aldann Emanuele— putri sulung dari pasangan Dante Diangelo Emanuele dan Alea Anastasya.

Dante merupakan pengusaha ternama asal Indonesia, sementara Alea, istrinya berprofesi sebagai seorang designer ternama yang sudah malang melintang di dunia fashion.

Cherry sendiri berprofesi sebagai model majalah fashion yang namanya cukup diperhitungkan di dunia permodelan Indonesia. Selain di kenal sebagai model berbakat yang berasal dari keluarga terpandang, Cherry juga di kenal dengan keramahan dan kesopanannya. Tidak pernah terlibat skandal dan selalu menghasilkan karya yang di sukai banyak orang.

Cherry baru kembali dari luar kota. Selain untuk berlibur, ia juga ada pekerjaan di sana. Ya, pekerjaannya menuntut ia berpergian ke luar kota.

Cherry menghentikan langkahnya kala dering ponsel miliknya terus berbunyi nyaring. Cherry merogoh ponsel di dalam clutch bag miliknya.

"Mama," gumam Cherry setelah melihat nama si penelepon kemudian menempelkan ponsel pintar itu ke telinganya.

"Sayang, kamu udah sampai? Gimana perjalanannya? Lancar? Duhh, Mama nggak bisa jemput kamu, mendadak Mama harus ketemu klien di luar dan klien ini itu ribet banget. Tapi Pak Zul udah Mama suruh jemput kamu sih. Kamu udah ketemu sama Pak Zul, belum? Kalau belum nanti Mama telepon dia lagi takutnya dia lupa. Dia kan memang pelupa orangnya."

Udah? Cherry tersenyum tipis. Begini lah Mamanya kala meneleponnya. Banyak sekali perkataan dan pertanyaan sampai Cherry bingung harus menjawab pertanyaan yang mana terlebih dulu.

"Cherry, kenapa diam sayang?"

"Nggak apa-apa Mama. Pak Zul udah sampai kok. Sebelum ke rumah, nanti Cherry mampir ke butik Mama."

Setelah berbicara banyak hal dengan Mamanya sambil melanjutkan langkahnya, Cherry pun mengakhiri panggilan teleponnya.

Cherry tersenyum lebar kala melihat Pak Zul, supir pribadi yang sudah bekerja cukup lama dengan keluarganya itu terlihat melambai-lambaikan tangannya padanya. Ya Tuhan, Pak Zul berlebihan sekali. Padahal Cherry hanya dari lombok selama 4 hari saja, bukan dari luar negeri.

Cherry menghampiri Pak Zul kemudian Pak Zul pun segera mengambil alih koper yang Cherry bawa.

"Nanti kita mampir ke butik Mama, tapi sebelum itu aku mau ke makam cendana dulu," ucap Cherry pada Pak Zul.

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang