BAB 46 : Why?

21.3K 1.1K 38
                                    

••• Happy Reading •••

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

••• Happy Reading •••

"Biar saya yang menunggui Dewangga, kalian bisa pergi dari sini dan silahkan lanjutkan apa yang baru saja kalian lakukan di tempat lain."

Cherry dan Aart refleks beranjak dari sofa.

Cherry mengernyitkan dahinya saat melihat pria paruh baya yang entah sejak kapan sudah berada di tengah-tengah mereka. Tunggu! Apa pria itu melihat semua yang sudah terjadi? Tidak! Bukan itu yang seharusnya ia khawatirkan, tapi siapa sebenarnya pria paruh baya yang berdiri tepat dihadapannya ini? Kenapa pria itu bisa berada di ruangan ini?

"Saya adalah Papa kandung Dewangga," jelas Xavier seolah tahu apa yang ada dalam pikiran Cherry.

Cherry terkejut dengan pengakuan pria paruh baya tersebut. Ahh, jadi ini Papa kandung Dewangga yang membuatnya hidup seperti ini. Cherry yakin jika Dewangga tahu Papa kandungnya menjenguknya, Dewangga akan segera mengusirnya mengingat betapa Dewangga membencinya.

Tapi itu sama sekali bukan urusannya. Itu masalah pribadi antara Dewangga dan Papanya. Bukan ranahnya untuk ikut campur.

Cherry tersenyum pada Xavier kemudian mengenalkan dirinya sebagai bentuk hormatnya pada orang yang lebih tua. Padahal tanpa Cherry mengenalkan diri, Xavier sudah tahu siapa Cherry.

"Senang bertemu denganmu." Xavier tersenyum ramah pada Cherry. Sungguh, senyuman Cherry mengingatkannya pada sosok Alea. Tidak salah memang putranya mencintai Cherry karena selain Cherry memiliki paras yang sangat cantik, Cherry sangat baik, sopan dan terlihat tulus meskipun ada sosok pria lain yang bersama Cherry yang merupakan kekasihnya.

Tatapan Xavier beralih pada Aart yang berdiri di sebelah Cherry. Merasa diperhatikan Aart mengulurkan tangannya pada Xavier.

"Aart Theodore, pacar Cherry."

Xavier tersenyum seraya membalas jabatan tangan Aart. Tanpa Aart menjelaskannya pun Xavier tahu Aart merupakan kekasih Cherry setelah tadi ia melihat keduanya berciuman. Sungguh! Aart sangat haus akan pengakuan.

Aart memeluk posesif pinggang ramping Cherry. Aart juga ingin menunjukkan pada pria tua itu bahwa Cherry adalah miliknya.

Xavier tersenyum miris. Ahh, sepertinya perjuangan putranya dalam mendapatkan cinta dari Cherry akan sangat panjang mengingat Cherry sudah memiliki seorang kekasih yang begitu posesif padanya.

Well... Xavier berharap kisah cinta putranya tidak seperti dirinya yang berakhir dengan kegagalan dan penyesalan tak berujung.

Xavier ingin Dewangga dan Cherry berakhir bahagia meski Xavier sadar Cherry adalah gadis baik-baik sementara Dewangga, Dewangga sama seperti dirinya. Ia dan putranya bahkan sama-sama memiliki anak dari rahim seorang pelacur.

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora