BAB 41 : Dilemma

21.1K 1.3K 39
                                    

••• Happy Reading •••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••• Happy Reading •••

Cherry berpikir keras mengenai apa yang sebenarnya akan Dewangga lakukan karena Dewangga menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang rumahnya. Tunggu, jangan bilang pria iblis itu akan...

Tanpa mengatakan apa pun Dewangga keluar dari dalam mobil. Cherry bergegas turun kemudian menghadang langkah Dewangga.

"Lebih baik kamu pergi sekarang juga sebelum Papa dan Mama melihat mu."

"Tidak akan. Aku sudah melangkah terlalu jauh dan aku tidak akan pernah mundur lagi," tolak Dewangga penuh keyakinan. Ia sudah memantapkan hatinya untuk menemui kedua orang tua Cherry dan mengatakan kejujurannya pada mereka. Dewangga mengikuti saran dari Dewinta untuk meminta maaf terlebih dahulu pada Cherry tapi Cherry sama sekali tak memberinya maaf. Dewangga tidak menyalahkan Cherry karena jika ia jadi Cherry pun ia akan melakukan hal yang sama, mengingat betapa buruknya ia memperlakukan Cherry selama ini. Dan karena maaf itu tidak ia dapatkan maka opsi terakhir adalah ini, mengatakan kejujurannya pada kedua orang tua Cherry.

Dewangga akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang sudah ia lakukan pada Cherry.

"Sebagai pemilik rumah ini aku tidak mengizinkan mu masuk. Sekarang pergi!"

Dewangga menggelengkan kepalanya.

"Apa perlu aku panggil security untuk mengusir mu, huh?"

"Cukup Cherry. Jangan buang-buang tenagamu untuk melawanku karena aku tahu apa yang harus aku lakukan."

"Dan aku akan mencegah mu melakukannya. Aku tidak akan membiarkan mu bertemu Papa dan Mamaku."

Dewangga tersenyum miring. Ia yakin Cherry mengerti apa yang selanjutnya akan ia lakukan tapi Dewangga tidak akan mundur lagi. Jika dengan mengatakan kejujurannya ia akan mendapatkan Cherry kembali maka akan ia lakukan.

Dewangga hendak melanjutkan langkahnya namun Cherry kembali mencegahnya kemudian mendorong tubuh Dewangga menjauh.

"Berhenti Dewangga," ucap Cherry dengan bibir bergetar. Ia takut jika Dewangga bertemu dengan kedua orang tuanya dan mengatakan kejujurannya pada mereka. Ia belum siap.

"Kenapa kamu membuat semuanya menjadi rumit, Cherry?"

Cherry menggelengkan kepalanya. "Bukan aku yang membuat semuanya menjadi rumit tapi kamu," tunjuk Cherry pada Dewangga.

"Jika menurut mu dengan mengatakan kejujurannya aku akan memilih mu, kamu salah." Cherry tersenyum miris.

"Sampai kapan pun aku akan selalu membenci mu, ingat itu Dewangga Maxwell. Jadi selagi masih ada kesempatan lebih baik kamu menjauh dari hidupku, jangan ganggu aku lagi dan..." Cherry menjeda ucapannya kala melihat sorot mata Dewangga berubah redup tak setajam biasanya. Tunggu, apa pria itu benar-benar sudah menyesali semuanya? Tapi kenapa baru sekarang? Kemana saja ia selama ini?

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Where stories live. Discover now