BAB 37 : Of Course

22K 1.3K 32
                                    

••• Happy Reading •••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••• Happy Reading •••

Dewangga hanya memperhatikan interaksi antara Arabella dan Cherry dari ambang pintu. Saat ia dan Cherry tiba, Arabella masih menangis kemudian baru berhenti setelah Cherry memeluknya dan Cherry berjanji akan selalu berada di sisi Arabella sampai Arabella sembuh.

Sungguh, Arabella justru lebih manja pada Cherry dibandingkan padanya. Dewangga tak mengerti apa ini terjadi karena Arabella benar-benar merindukan figur seorang Ibu? karena sejak kecil Arabella tak pernah mendapatkan itu selain kasih sayang dari Dewinta seorang.

Berbeda dengan Dewangga, Dewinta justru tak ingin terlalu ikut campur pada urusan cucunya dengan Cherry. Selama Dewangga tidak melakukan sesuatu hal bodoh yang bisa merugikan dirinya sendiri, Dewinta akan diam saja dan bersikap sebagai penonton. Ya, penonton yang hanya bisa menunggu hasil akhir dari sebuah permainan.

Dewinta berharap hasil akhir yang di dapat akan sangat memuaskan untuk semua pihak.

Usai makan malam bersama Dewinta, Dewangga dan Arabella, Cherry pun menghubungi Aart sebentar untuk memintanya menunda makan malam mereka kali ini. Sejujurnya Cherry merasa tidak enak hati pada Aart tapi karena Arabella tidak ingin ditinggal, Cherry pun terpaksa membatalkan janjinya dengan Aart, toh masih ada hari esok.

Cherry menuntun Arabella menuju kamarnya. Luka di kaki Arabella sudah di perban. Cherry berharap agar secepatnya Arabella pulih seperti sedia kala. Cherry tidak tega melihat Arabella terluka seperti ini.

***

Setelah bertukar cerita bersama Arabella mengenai keseharian yang mereka lewati, Cherry pun memeluk Arabella supaya gadis itu tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah bertukar cerita bersama Arabella mengenai keseharian yang mereka lewati, Cherry pun memeluk Arabella supaya gadis itu tidur. Dan seperti biasa juga Cherry ketiduran.

Dengkuran halus terdengar menandakan Cherry dan Arabella tidur dengan begitu pulas nya.

Di sisi lain, Dewangga hanya mantap langit-langit kamar dengan pandangan mata kosong. Ia teringat pada obrolan Cherry dan Chicko di kuburan tadi serta obrolan Cherry dan teman-temannya mengenai hubungannya dengan Aart. Apa Cherry benar-benar akan menerima Aart sebagai kekasihnya di saat Dewangga tidak yakin Aart adalah pria yang tepat untuk Cherry?

I MEET THE DEVIL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang