39•

4.9K 432 20
                                    

Emily yang baru pulang ke rumah dari pergi berbelanja cemilan sekaligus mengantarkan kedua sahabatnya pulang itu di kejutkan dengan banyaknya motor yang terparkir di halaman. Tetapi itu hanya sesaat sebelum Emily menyadari jika pasti itu motor milik Alfan, Saga, dan Kenzo. Tapi sangat disayangkan, saat masuk Emily justru di sambut oleh sosok perempuan yang membuat moodnya hancur.

"Wah, Daebak. Omo. Siapa yang ngundang lo ke rumah gue?" kejut Emily, ia berkacak pinggang. Tubuhnya sedikit menyender pada dinding rumah.

"Wah wah wah gila. PLEASE DEH KAK KENAPA LO BAWA NIH KUMAN MASUK KE DALAM RUMAH! ENTAR NIH RUMAH KETULARAN KUMAN MUNAFIK KEK MEREKA." lanjut Emily.

Jay hanya diam membiarkan adiknya itu mengoceh sedangkan Kenzo justru bertanya. "Siapa yang lo sebut kuman?" tanya Kenzo menatap tajam Emily.

"Siapa? Ya lo pada lah. Siapa lagi, terutama tuh princess kalian. Kan dia penyebab utama kuman itu ada," jawab Emily yang sedikit menyindir Clara.

"Apa maksud lo Ha? NYARI MATI LO SAMA GUE," tantang Clara. Matanya melotot tajam ke arah Emily. Clara berjalan mendekati Emily.

"Santai kalem, tuh mata enggak perlu melotot yang ada entar keluar dan lo enggak punya mata lagi. Tapi bagus deh biar lo enggak buat masalah di dunia ini." cerocos Emily.

"Brisik. Gue heran kenapa Jay harus punya adek kek lo." kini Clara mulai berbicara.

"Maksud lo?" Emily mengangkat satu alisnya sebagai pertanyaan.

Clara terkekeh. "Adek enggak guna kek lo, kenapa Jay harus punya adek enggak guna kek lo. Culun, sok cantik, sok kepintaran, murahan lagi."

"Wait, wait, wait. keknya kata terakhir cocok buat lo deh," balas Emily ia menarik sudut bibirnya membentuk senyum miring. "Enggak apa-apa gue culun, sok kepintaran, sok cantik. Dari pada lo murahan. Sangking murahannya tidur sama kakek-kakek di bar tanpa di bayar UPS!"

"JAGA UCAPAN LO ANJING!" marah Clara. Tidak ada yang menghentikan perdebatan tersebut karena mereka semua ingin tahu apa yang akan terjadi.

Emily mendekatkan wajahnya kemudian berbisik. "20 Juli 2022."

mendengar bisikan itu membuat Clara menatap tak percaya Emily. Sementara Emily hanya tersenyum miring melihatnya.

Plak!

Clara menampar Emily dengan kuat hingga membuat bekas di sana.

"Clara!" teriak Jay.

"Jay!" teriak balik Alfan. Kedua lelaki itu berdiri, Jay yang tak terima jika adiknya di tampar dan Alfan yang takut. Sangat takut orang tersayangnya semakin menderita.

"TAMPAR, TAMPAR, TAMPAR GUE LAGI." ucap Emily dengan sangat lantang. Emily tertawa, ia, ia sangat suka ini nyatanya Emily adalah seorang masokis.

"Tampar lagi gue Cla, tampar! Atau lo perlu ini?" Emily mengeluarkan pisau yang ia simpan di kantung nya.

Semua orang terkejut melihat Emily yang menyimpan pisau. Emily memberikan pisau itu kepada Clara kemudian ia arahkan ke lengannya.

"Sayat, sayat Clara. AYO SAYAT BAJINGAN. KENAPA LO DIEM AJA TAKUT HA?" bentak Emily yang mungkin sedikit memancing Clara.

"Gue enggak takut!" bantah Clara. Ia kemudian mulai menyayat tangan Emily seperti barcode, semua orang menyilu melihatnya dan Jay sedikit terkejut dengan apa yang ia lihat. Adiknya bukan kesakitan melainkan tertawa.

Emily's New Life (Reupload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang