33•

5.7K 487 6
                                    

Emily membuka matanya secara perlahan. Matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang di terima oleh matanya. Emily menutup mulutnya menggunakan tangan saat ia menguap.

Emily mendudukkan dirinya, ia mengucek matanya sebanyak tiga kali. Emily menatap sekelilingnya kemudian menatap ke arah samping kanannya. Tunggu Kakak James? Kenapa kak James bisa berada di kamarnya apa semalam kami tidur berdua?

"Kak bangun, Kak!" panggil Emily, Emily menggoyangkan tubuh Kakaknya.

"Hm." erang James. James membuka matanya kemudian ia mendudukkan tubuhnya. "Emily? Kamu sudah bangun sayang, ada apa?"

"Kakak ngapain? Pergi Kak, balik ke kamar Kakak!" usir Emily.

"Kamu ngusir Kakak sayang?" tanya James dan Emily mengangguk.

"Ngapain Kakak semalem tidur di sini? Please Kak kita udah enggak pantes buat tidur berdua." ucap Emily.

"Stt. Tutup mulutmu. Kakak tidak suka kamu berbicara seperti itu."

"Bodo, udah ah. Sana pergi, balik ke kamar Kakak." Emily kembali mengusir sang Kakak bahkan gaya mengusir nya persis seperti akan mengusir seekor ayam.

"Iya." jawab James. Dari pada ia bertengkar dengan Emily lebih baik ia menuruti permintaan kekasihnya itu eh ... Maksudnya adiknya itu.

James berdiri, ia berjalan ke arah pintu. Membuka kuncinya kemudian pergi kembali ke kamarnya. Emily yang menatap kepergian Kakaknya itu lalu mendengus kesal. Ia melihat jam ternyata sudah pukul lima pagi.

Apa Emily harus sekolah? Sepertinya tidak, mungkin ia akan masuk sekolah saat hari Senin saja. Sekaligus ia mencari tahu siapa pelaku sebenarnya. Emily harus bangkit dari keterpurukannya tidak mungkin ia diam saja sementara sang pelaku bebas di luar sana.

~••°°••~

Emily berjalan menuruni anak tangga langkah kakinya terdengar begitu jelas. Emily menarik kursi sedikit mundur kebelakang kemudian duduk bersiap untuk makan pagi bersama keluarganya.

"Bi, Mama, Papa, sama Kakak belum turun?" tanya Emily menatap Bibi yang sedang menyajikan makanan.

"Belum Non, mungkin sebentar lagi. Lagipula Non ke sininya terlalu pagi." jawab Bibi, Emily mengangguk mendengarnya.

Tidak lama berselang Mama datang bersama dengan Papa, di susul oleh kedua Kakaknya.

"Loh, udah bangun Em? Tumben," ucap Sarah.

"Iya Ma," sahut Emily.

Naren yang sudah duduk dan membalikkan piring, kemudian mengambil nasi serta lauk-pauk itu menatap anaknya. "Jadi kapan kamu mau sekolah? Dan sebenarnya kamu kenapa?"

"Senin Pa Emily akan sekolah. Dan untuk Emily sebenarnya Emily ada masalah yang Emily enggak bisa cerita," balas Emily.

Naren mengangguk. Ia mengerti anaknya juga butuh privasi bukan. "Jay, kamu bentar lagi lulus. So untuk kuliah nanti kamu bakal ngambil jurusan apa?"

"Jay mau ngambil jurusan bisnis atau manajemen Pa," jawab Jay.

"Bagus itu, nanti kamu bisa berdiriin perusahaan kek Kakak kamu James. Kamu harus belajar dari dia," ujar Papa dan diangguki Jay.

"Kalo kamu Emily?" kini Naren bertanya, lalu setelahnya ia meminum air putih.

"Emily mau ngambil jurusan psikologi Pa," jawab Emily, ia menunduk. Jujur saja ia takut cita-citanya ini tidak diterima oleh kedua orang tuanya.

"Psikologi?" Emily mengangguk. "Bagus, Papa dukung itu." Naren memberikan jempol untuk anak bungsunya.

"Mama juga dukung cita-cita kamu Em, makanya kamu belajar yang benar biar apa yang kamu inginkan bisa tercapai," nasehat Sarah.

"Iya Ma." Kemudian keluarga tersebut makan bersama dengan penuh canda dan tawa. Emily tersenyum tipis, ia jadi ingat kebersamaan dirinya dengan kedua orang tuanya di raganya yang lama.

"Pa, Ma. Nanti Emily izin keluar bawa Ducati ya," ujar Emily.

"Silahkan." balas Naren.

~••°°••~

Tolong berikan vote dan komentar kalian ❤️

Follow akun wattpad ini
Follow juga akun Instagram @wp.yuvita dan @thvyuvita
Serta follow TikTok @yuvita_wattpad

Bay the way aku buat AU boleh mampir bagi yang punya akun Twitter cari aja akun aku @yuvita_vit

Oke thanks ^^

Bayangan Jay kalo jadi pembisnis nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bayangan Jay kalo jadi pembisnis nanti

Dunia tak pernah adil hidup kek bangsat ygy

Emily's New Life (Reupload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang