30•

6.3K 489 9
                                    

Hari minggu hari yang dinantikan kebanyakan manusia termasuk Emily. Gadis itu kini telah siap, bersiap untuk pergi ke rumah sakit mengambil hasil tesnya. Meskipun jantungnya berdebar kencang dan tubuhnya gemetar Emily berusaha untuk menghilangkan semua itu.

Emily melangkah menuruni anak tangga, ia melihat ada kedua Kakaknya yang sedang duduk mengobrol. James menoleh melihat Emily ia tersenyum tipis menatap adiknya. Hari demi hari adiknya itu makin cantik, James semakin tak sabar untuk menjadikan adiknya tersebut miliknya seutuhnya walau dengan cara apapun itu.

"Emily," panggil James dengan nada lembut.

"Ya?" sahut Emily. Ia menatap James.

"Mau pergi kemana?" tanya James.

"Main, sama Tasya dan Jojo."

"Jangan pergi terlalu lama."

"Iya." Emily menjawab kembali. Tumben Kakaknya tidak membuatnya kesal. "Kemana Mama sama Papa?" tanya Emily menatap sekelilingnya.

"Mereka pergi berdua. Biasa umur segitu memang lagi lucu-lucu nya." jawab James.

"Oo. Tapi kenapa Emily enggak diajak ya. Padahal pengen ikutan."

"Pergi berdua aja sama Kakak, mau?" tawar James.

Emily menggeleng. "Enggak ah, mau main sama Tasya dan Jojo aja." Setelah berkata seperti itu Emily mendapat panggilan telepon dari Tasya sahabatnya.

~••°°••~

Emily meremas kuat bajunya, ia berdiri melangkah keluar dari ruangan dokter. Ia membuka pintu ruangan secara perlahan kemudian menutupnya. Matanya menatap kosong ke arah depan hingga kedua sahabatnya menyadarkan dirinya dari lamunannya.

"Em?" tegur Tasya, ia menggoyangkannya tubuh Emily pelan.

"Em, gimana?" tanya Jojo dengan lembut.

Emily tersenyum membuat kedua sahabatnya sedikit lega. Kemudian Emily menunjukkan sebuah suarat yang lalu di sambar oleh Tasya. Tasya membaca surat tersebut dengan tangan gemetar, Jojo yang melihatnya ikut penasaran ia lalu juga ikut membaca surat tersebut. Surat yang berisi pernyataan tentang hasil tes keperawanan Emily yang ternyata membuktikan bahwa Emily sudah tidak perawan lagi.

"Bangsat!" maki Jojo kesal. "Em?" Mata Jojo menyorot tajam Emily.

"Gue enggak tahu, gue enggak pernah ngelakuin itu." mata Emily berkaca-kaca suaranya mulai merendah. "Gue enggak tahu Tas, Jo. Gue enggak pernah ngelakuin itu!" tangis Emily pecah.

"Gue takut, gue bodoh, gue enggak bisa jaga harga diri gue. Aa!" lanjutnya, tubuh Emily ambruk.

Tasya menatap sedih sahabatnya itu ia juga tidak percaya dengan apa yang terjadi. Lalu Tasya berjongkok ia memeluk erat tubuh Emily memberikan kenyamanan sekaligus berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"Tas, lo percaya gue kan? Lo percaya kan?!" tanya Emily tanpa menatap Tasya.

"Iya, gue percaya." mendengarnya membuat Emily beralih bertanya kepada Jojo.

"Jo?"

"Gue percaya Em. Gue percaya, sahabat gue enggak mungkin lakuin itu." jawabnya dengan suara bergetar.

Lagi, tangis Emily semakin haru membuat orang yang lewat menatap bingung ketiga remaja tersebut. Entah Emily tak peduli ia tidak peduli dengan tanggapan orang-orang tentang dirinya sekarang. Yang ia pedulikan saat ini adalah dirinya sendiri.

"Gue enggak pernah ngelakuin itu," lirih Emily sebelum semuanya menjadi gelap.

"Em, Em. Emily!" panggil Tasya seraya menggoyangkan tubuh Emily.

"Tas, bawa ke mobil aja. Kita bawa pulang," ujar Jojo dan mendapatkan persetujuan dari Tasya.

~••°°••~

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR BATIN 🙏🙏

Chapter kali ini pendek ya mwehhhh

Gimana tanggapan kalian tentang chapter kali ini?

Ada yg paham gak tentang chapter ini?

Jangan lupa untuk memberikan vote dan komentar kalian ya

Follow akun wattpad ini @kim-vita
Follow juga Instagram @wp.yuvita dan @thvyuvita
Follow TikTok @yuvita_wattpad

Oke
Vote?!
Komen?!

Oke bye.

Oke bye

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Emily's New Life (Reupload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang