38•

5.2K 457 26
                                    

Kantin tampak riuh dengan suasana murid yang histeris ketika seseorang siswa menyatakan perasaannya di depan murid lain. Yang berakhir di mana mereka jadian dan mentraktir seluruh murid, itulah mengapa kantin menjadi riuh dengan berbagai sorak-sorakan.

Emily menatap murid yang barusan menyatakan perasaannya tersebut tengah bermesraan dengan kekasihnya itu. Ia sedikit iri melihatnya ia ingin seperti itu tapi sama siapa? Kekasihnya telah meninggal. Sedangkan orang yang dia suka? Ah sudahlah Emily tidak pantas untuknya.

Ia benci ketika mengingat masa lalunya begitu menyedihkan, orang tuanya tiada tanpa sebab yang jelas dan polisi memutuskan untuk menghentikan penyelidikan padahal kasus belum selesai. Benar-benar sialan.

"Emily! Yeh ... diem aja lo, kenapa? enggak enak badan?" tanya Jojo.

"Enggak kok. Cuma lagi mikirin bukti aja, di mana gue harus nyarinya."

"Oh. Soal itu lo bilang. Kita berdua bakal bantu kok," kata Jojo.

"Bener Em. Lo jangan khawatir kita berdua bakal bantu." sahut Tasya.

"Makasih. Setelah pulang sekolah ke rumah gue ya. Ada yang harus gue omongin sama kalian." ujar Emily.

"Siap." balas Tasya dan Jojo secara bersamaan.

Byur!!

Sebuah air di siramkan tepat di atas kepala Emily yang membuat tubuh serta seragam gadis itu basah. Suasana kantin seketika menjadi hening, Clara menyiramkan air tersebut bersama kedua antek-antek perempuannya.

Emily menggeram marah. Ia menggebrak meja dan menatap Clara dengan tajam. "Masalah lo apasih sama gue? Senang banget keknya cari masalah dengan gue." lontar Emily.

"Mana empat satpam lo? Udah menyerah jaga nenek lampir kek lo. Udah enggak mau? Keknya sih iya secara lo kan benalu mana ada yang mau jagain cewek beban kek lo." sambung Emily nyelekit.

Clara mengangkat tangannya bersiap untuk menampar Emily tapi berhasil Emily tahan. Emily mencengkam tangan Clara hingga membuat gadis itu meringis, Emily memelintir tangan Clara lalu menghempaskan gadis itu hingga tersungkur.

Kedua antek-anteknya yang melihat itu segera menyerang Emily tapi berhasil Emily singkirkan. Dengan cara menghempaskan keduanya hingga terjatuh, Alfan dkk yang datang segera membantu tiga gadis tersebut.

Alfan maju ia menatap tajam Emily. "Bangsat, sialan lo. Apa lo tahu perilaku lo ini ngebuat orang yang gue sayang bakal semakin menderita ha? APA LO TAHU PERILAKU LO INI BAKAL NYIKSA ORANG YANG GUE SAYANG DAN NGEBUAT PERSAHABATAN GUE HANCUR!" bentak Alfan.

"Alfan!" tegur Jay, ia tidak terima adiknya di bentak sementara Emily terkekeh.

"KALO ENGGAK MAU ORANG YANG LO SAYANG MAKIN MENDERITA JAUHIN NIH LAMPIR DARI GUE, JANGAN BIARIN DIA GANGGU HIDUP GUE DENGAN GITU ORANG YANG LO SAYANG ENGGAK BAKAL MENDERITA!" bentak balik Emily.

"Enggak semudah yang lo pikirin sialan," imbuh Alfan.

"Plesetan dengan pikiran kalo lo emang niat enggak mau orang yang lo sayang menderita minta bantuan tolol! Lo tuh bego sialan, seharusnya bikin rencana supaya orang yang lo sayang enggak menderita!" ungkap Emily.

Alfan terdiam ia memikirkan apa yang Emily ucapkan ada benarnya juga selama ini ia tidak kepikiran soal itu. Namun apa itu tidak berbahaya karena posisinya saat ini orang yang ia sayang menjadi sandra bagi Clara.

"Jangan coba-coba untuk lakuin itu Alfan. Ingat nyawa DIA ada di tangan gue!" tekan Clara dengan menekan kata dia

CK. Alfan semakin frustasi plesetan dengan minta tolong ataupun nyawa orang yang ia sayang hal ini membuat Alfan pusing karena dua-duanya ia butuhkan! Pertolongan dan nyawa orang yang ia sayang.

"Drama yang ngebuat mood gue hancur. Dasar cewek sialan, kali ini lo aman. Sekali lagi babak belur lo di tangan gue!" ancam Emily kemudian pergi dari sana.

~••°°••~

Emily telah sampai di rumahnya dengan selamat, ia berjalan memasuki kamar bersama dengan kedua sahabatnya. Sampainya di kamar Emily langsung menyuruh mereka duduk dan menunjukkan beberapa rekaman yang Emily curigai.

"Kalian berdua lihat empat tempat ini? Ini tempat yang gue curigai, gue minta sama kalian selidiki tempat dan orang ini. Foto serta video udah gue kirim ke handphone kalian," beber Emily.

Spontan Jojo dan Tasya mengecek handphonenya, mereka melihat video dan foto dengan seksama kemudian mengangguk mengerti.

"Bisa?" tanya Emily sedikit ragu.

"Bisa, kecil ini. Gue bisa minta bantuan orang kepercayaan gue yang ahli dalam bidang ini," jawab Tasya, nyatanya Tasya adalah anak seorang pengusaha sukses yang sudah memiliki cabang di berbagai daerah.

"Gue juga. Gue punya kenalan detektif beberapa orang. Jadi bakal mudah aja kalo ada bukti gini," ujar Jojo.

Emily tersenyum bahagia. "Makasih banyak ya kalian udah mau bantu gue, dan mau ngedukung gue bahkan di saat keadaan gue kek gini yang di mana biasanya orang-orang pada ngehujat korban."

"Tenang, kita enggak gitu kok. Dan kita pasti bakal dukung lo apapun keadaan lo," balas Tasya. Lalu ketiga manusia itu berpelukan.

Indahnya memiliki sahabat seperti ini, sahabat pengertian yang ada di saat duka maupun suka.

~••°°••~

Tolong berikan vote dan komentar kalian ❤️

Vote?
Komen?
Wajib follow akun wattpad ini ❤️

Follow TikTok @yuvita_wattpad
Dan Instagram @wp.yuvita dan @thvyuvita

Join channel telegram untuk readers ku tercinta. Kita seru-seruan di sana oke? Entar juga ada open admin untuk bantu-bantu ramain channel telegram nya.

Link di bio!

Emily's New Life (Reupload)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang