-30-

12.2K 1.4K 34
                                    


   Candala telah kembali ke ibukota bersama dengan yang lain. Mereka berpisah diperjalanan, lebih tepatnya gadis itu sengaja memisahkan diri dengan mereka. Candala punya urusan mendesak karena tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan dari nomor tak dikenal.

From : +62*********89

"Kalo lo mau Lucas selamat, lo harus pergi ke desa XX di gudang dekat pabrik kapas."

   Di sana tertulis rangkaian kalimat pesan penyanderaan yang korbannya adalah Lucas. Gadis ini tidak khawatir sebenarnya. Namun, karena merasa kasihan dengan orangtua laki-laki itu, mau tidak mau dia harus membantu Lucas. Lagi pun, dia perlu menyelesaikan syarat-syarat perceraian yang belum terselesaikan.

   Dan sekarang, Candala tengah dalam perjalanan menuju lokasi yang tertera jelas di pesan tersebut. Karena tidak terlalu jauh dari ibukota, perjalanan tidak memakan waktu cukup lama.

   Namun, ketika sampai di desa tersebut,  Candala agak curiga. Desa ini terlalu sepi untuk ukuran desa yang masih dekat dengan kawasan ibukota.

   Dia kemudian mengendarai mobilnya di atas jalanan pasir putih itu. Ketika Candala memelankan laju mobilnya, sebuah tembakan melesat memecahkan kaca jendela mobil. Dia reflek membanting stir.

   DAR!

   PRANK!!

   "Shit!" Candala merunduk, menekan pedal gas kencang hingga mobil melaju kencang. Namun, tembakan beruntun terus mengikutinya.

   Dar!

   Dar!

   Dar!

   Dar!

   Candala memutar stir, menerobos masuk ke sebuah bangunan secara asal. Gadis itu keluar dari mobil dengan cepat, untuk bersembunyi dan menghindar dari kejaran lawan.

   Sedangkan dari luar bangunan, terdengar derap langkah kaki yang berkerumun masuk ke dalam gedung. Sekitar 20 penembak masuk dengan selaras panjang di tangan mereka masing-masing. Salah satu dari mereka mendekati mobil Candala, mengecek tempat kemudi.

   "Kosong!" Teriaknya.

   "Cepat cari! Dia pasti bersembunyi di sekitar sini," titahnya.

   Mereka segera berpencar mencari sosok Candala. Namun, setelah berulang kali menyusuri tempat tersebut, mereka tidak menemukannya. Gadis itu hilang bagaikan hantu.

   "Dia tidak ada di sini, ketua!"

   "Ck, semuanya ke luar! Gadis itu mungkin telah melarikan diri dari bangunan ini!"

   Mereka lekas meninggalkan bangunan tersebut. Tanpa pernah melihat ke atas, tepatnya rangka plafon kayu. Di sana ada Candala yang tengah duduk manis memperhatikan orang-orang bodoh di bawah sana.

   Melihat situasi yang cukup aman, Candala melompat turun ke bawah. Dia kembali mengendarai mobilnya yang kacau balau. Beruntung lah ban mobil tidak terkena imbas tembakan. Hanya satu kaca jendela depan dan dua jendela belakang pecah dan hancur berkeping-keping.

   Candala lanjut mencari tempat yang tertera di pesan misterius itu. Meskipun tau ini semua adalah jebakan semata, gadis itu tetap nekat maju tanpa pantang mundur. Selama Lucas belum ada di tangannya, dia tidak akan menyerah.

   Hingga tibalah Candala di depan gudang yang bertetangga dengan pabrik kapas. Tanpa pikir lama, gadis itu langsung menabrak pintu kayu menggunakan mobilnya.

CandalaWhere stories live. Discover now