-2-

59.2K 6K 217
                                    


   Candala bangun terlalu pagi. Bahkan Pelayan dikediamannya tak terlihat satupun. Terserahlah! Candala mana peduli. Perutnya sudah keroncongan sedari tadi. Jadi Ia memutuskan untuk memasak nasi goreng.

Tak perlu waktu lama, nasi goreng yang Ia buat telah jadi. Gadis itu segera menyantapnya.

"Ngapain Lo!" Interupsi Pemuda yang tak tau dari mana datangnya.

"Buta Lo! Gak liat Gue lagi makan, pake nanya segala lagi!" Ujar Candala ketus.

Pemuda itu langsung mengernyit heran. Melangkah mendekati Candala yang tengah asik dengan nasi gorengnya.

"Sejak kapan Lo bisa masak? Atau emang gak bisa? Jadi sekarang Lo masaknya ngasal doang? Ah, pasti gak enak kan" ucap Pemuda tersebut berniat mengejek Candala.

"Sembarangan! Masakan Gue mah enak ya! Congor Lo tuh yang gak enak! Seenak jidat ngatain masakan Gue gak enak!" Dumel Candala dengan bola mata yang hampir keluar.

"Ck, ck. Ternyata setelah Lo waras, kelakuan Lo jadi gak beradab kayak gini. Mana Candala yang selalu anggun dan pura-pura polos itu?"

Candala mendadak loading. Dirinya mencoba mengingat-ingat tentang sikap dari pemilik tubuh sebelumnya.

"What the f***!" Pekik Candala tiba-tiba yang berhasil membuat Pemuda itu berjengit kaget.

"Gila! Nih cewek kok kayak gitu sih? Anjir! Jijik Gue liat tingkahnya" Gumam Candala bergidik ngeri mengingat memori tersebut.

"Lo ngapain teriak kayak tadi?! Jantungan Gue tau gak!" Ucap Pemuda itu marah.

"Hah? Halah baru juga denger teriakan manusia. Apa kabar denger suara bom meledak? Budeg langsung tuh kuping!" Ucapnya meremehkan.

Pemuda itu lantas menatap Candala. Dirinya merasa salah karena mengajak Gadis itu berbicara. Sudahlah sering ngegas! Aneh pula jawabannya!

"Terserahlah! Intinya, Gue kesini minta map yang kemaren dikasih sama Endah ke Lo. Udah Lo tanda tangan kan?"

Candala yang sibuk menyuap nasi goreng ke mulutnya tiba-tiba menyemburkan nasi goreng tersebut tepat diwajah Pemuda itu.

"Bangsat!" Teriaknya penuh emosi, sedangkan Candala justru sibuk meminum air minumnya dengan rakus.

"Sebentar" ujarnya kemudian kembali menegak minumannya.

"Ck, rese banget sih" decihnya kecil.

"Tadi nanya apaan? Oh! Surat perceraian itu! Ee... boleh gak nanti aja ditanda tangan. Soalnya Gue harus nanya bokap dulu"

"Gak bisa! Kalo Lo nanya Bokap Lo, bisa-bisa Gue digeprek sama Bunda" tolaknya.

"Tapi Gue juga gak bisa. Gue harus nanya Bokap gue, kalo gak nanti Dia marah karena Gue gak ngasih tau dulu" jelasnya.

"Ck! Terserah! Tapi inget ya! Jangan bawa-bawa nama Gue tentang pengajuan surat perceraian! Bilang aja kalo Lo yang mau cerai sama Gue" perintahnya.

Candala hanya mengangguk patuh, walaupun sebenarnya Gadis itu tak peduli dengan perintah tersebut. Tersenyum licik. Diotak kecil miliknya, Candala tengah merencanakan sesuatu hal untuk memberi pelajaran pada Pemuda angkuh itu.

°
°
°

Siang harinya, Candala hanya berleha-leha sembari memakan cemilan yang telah disiapkan oleh Endah dan juga Rosa. Gadis itu tak berniat sama sekali menghubungi Ayahnya untuk persoalan perceraian.

Gadis itu sengaja. Ia ingin memberi pelajaran kepada Pemuda yang sayangnya Suaminya itu. Besok, Pemuda itu akan mendapatkan kejutan yang pastinya akan membuat Dia jantungan.

CandalaWhere stories live. Discover now