-9-

38.2K 4.4K 83
                                    


Beberapa minggu telah berlalu. Terhitung hampir 2 bulan Candala berada didalam tubuh ini. Tubuh yang entah pergi kemana jiwa aslinya sekarang.

Ditemani Rosa, Candala pergi ke Mall untuk membeli sesuatu. Gadis ini ingin membeli beberapa barang dan juga pakaian santai, sebab di lemarinya hanya ada sedikit pakaian santai. Mungkin Candala asli selalu memikirkan tentang selera fashion, sangat berbeda dengannya. Candala hanya ingin kenyamanan, bukan kemewahan.

"Non, Non!" panggil Rosa, perempuan itu menarik lengan Candala agar mengikutinya.

"Liat deh Non. Inikan baju-baju yang biasanya Non suka" tunjuk Rosa pada rentetan gaun dengan warna mencolok.

"Nih liat Non, apalagi gaun yang merah ini. Bagus banget!" Candala melirik gaun merah selutut itu. Cukup bagus, namun sayangnya Candala kesini untuk membeli pakaian santai.

"Gak Rosa, Gue mau beli baju santai buat dirumah" tolak Candala.

"T-tapi Non. I-ini gaunnya bagus banget loh" ucap Rosa mencoba merayu. Candala seolah peka dengan ucapan Rosa. Sepertinya Dia sangat menyukai gaun merah itu.

"Ya udah, ambil aja. Sekalian pilihan buat Endah" titahnya.

Rosa tersenyum sumringah mendengar hal tersebut. Ia langsung mengambil gaun merah itu, kemudian memilih baju untuk Endah. Sedangkan Candala kembali memilih baju santainya ditempat lain.

Karena Rosa masih sibuk memilih pakaian untuk Endah, Candala terpaksa membawa kantung belanjaan yang tak sedikit itu sendiri. Tidak berat, hanya saja tangan kecilnya tak mampu untuk memegang semua kantung belanjaan.

Bruk

Satu kantung belanjaan jatuh. Candala mencoba memungutnya, namun tak bisa. Terlalu banyak kantung belanjaan berada ditangannya sekarang.

"Duh, Rosa sih! Milih baju kok lama amat" gerutunya kesal. "Ini juga! Kenapa gak bisa dijadiin satu aja sih plastiknya! Kan susah bawanya" gerutunya lagi.

"Nih" tiba-tiba seorang Pemuda mengambil kantung belanjaan milik Candala yang jatuh.

"Eh? Oh, makasih"

Candala berniat mengambil kantung belanjaan tersebut, tapi Pemuda didepannya malah mengambil seluruh kantung belanjaan yang berada ditangannya. Dia hanya menyisakan satu kantung untuk Candala pegang.

"Sini, biar Gue bantu" ucap Pemuda tersebut dengan senyum ramah. Candala hanya mengangguk mengiyakan.

Candala lanjut berjalan ke toko pakaian tempat dimana Rosa berada. Ia melihat Rosa telah selesai memilih pakaian, jadi Ia tinggal membayarnya.

"Non!"

"Aduh, maaf ya Non. Eh? Ini siapa Non?" tanya Rosa saat sadar seorang Pemuda berada disamping majikannya.

"Oh, ini-"

"Saya Eren" potong Pemuda yang ternyata bernama Eren.

"Tunggu? Lo..." Candala mencoba mengingat-ingat, Ia seperti pernah melihat wajah Eren. "Lo temennya Lucas kan?" tanyanya mencoba meyakinkan, takut-takut ia salah mengingat.

"Iya, Gue temennya Lucas"

Candala mengangguk kecil, kemudian beralih menatap Rosa. gadis ini memberikan sebuah kartu hitam pada Rosa. "Gih, bayar sana" suruhnya, Rosa segera mengambil kartu itu dan pergi membayar.

"Oh! Lo-"

"Panggil Eren aja, Kak juga boleh, atau yang lain juga boleh" potong Eren dengan senyuman penuh arti.

"Ehm, Gue panggil Eren aja deh" ucap Candala tanpa berpikir lama-lama. "Oh iya, Lo boleh pulang Eren. Lagiankan Gue udah ada Rosa buat megangin nih kantong belanjaan" ujar Candala.

CandalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang