-23-

16.1K 2.1K 54
                                    


   Edward tengah asik menatap postingan sosial media Candala. Dalam postingan tersebut, Gadis itu tengah tersenyum manis ditemani segelas jus jeruk segar.

  Meskipun foto tersebut di posting satu tahun yang lalu, tak dapat dipungkiri, baik sekarang ataupun satu tahun yang lalu, wajah Candala tidak pernah berubah. Gadis itu selalu terlihat cantik dan segar, bagaikan buah jeruk yang baru di petik dari tangkainya.

   "Ish, mengapa dia secantik ini sih?" dumelnya. Jari Edward berulang kali menekan tanda suka. Dia menekan bagian komentar, raut wajah Edward langsung masam.

   "Apa-apaan ini?! Dasar kudanil kerdil! Beraninya memanggil gadisku istri!?" gerutunya. Edward segera me-report komentar beserta akun si pengomentar.

  "Mengapa kamu terlalu cantik Candala. Bahkan para kaum minus visual memujamu bagaikan Dewi. Aku harus menyuruh Boba me-report semua komentar ini!" Sungutnya bersungguh-sungguh. Fyi, Boba adalah hacker yang baru dia rekrut kemarin.

   Edward kembali melakukan kegiatan sebelumnya, yaitu memandangi foto Candala sampai kenyang. Wajah Candala itu bagaikan candu yang membuat Edward selalu ingin menatapnya terus-menerus. Tidak pernah ada kata bosan bila melihat wajah cantik itu.

  "Ed! Ed! Di manakah di kau berada?!" Seruan penuh drama dari Kai membuat Edward langsung membanting teleponnya.

  "Di sini ternyata di kau, Ed. Aku membawa berita penting. Ini hot news!"

   "Hm, apa itu?" Tanyanya sedikit tak berminat.

   "Thomas! Ah, tidak maksudku menteri pertahanan. Dia dinyatakan hilang setelah menghadiri acara pemakaman ke 23 tahun istrinya!" 

     Edward yang awalnya tak berminat, mulai memfokuskan atensinya pada Kai. Dia ingin menanyakan sesuatu.

   "Apakah ada orang lain yang hilang selain Thomas?" tanyanya.

   Kai menggeleng cepat. "Tidak ada yang hilang. Hanya saja tangan kanan Thomas, Roni, hampir saja diculik," jelasnya.

   Edward menghembuskan napas lega. Dia pikir, Candala ikut hilang bersama dengan Thomas. Namun ternyata tidak. Ya, setidaknya hati Edward sedikit lega sekarang.

   "Ah, satu lagi--" Kai menghentikan ucapannya, melangkah lebih dekat pada Edward. Dia membisikkan sesuatu, "Dia ada di sini."

  Raut wajah Edward berubah dingin seketika setelah mendengar bisikan tersebut.

  "Untuk apa dia kemari?" tanyanya. Nada bicaranya terdengar tak suka.

  "Dia meminta kita untuk mencari seorang hacker." Ucapan Kai lantas membuat Edward langsung bangkit dari duduknya.

  "Jangan bilang--" Belum juga menyelesaikan kalimatnya, Kai sudah mengangguk kecil. Hal itu membuat Edward mengepalkan tangannya kuat.

"Sialan! Tua bangka itu benar-benar tidak membiarkan aku bernapas dengan lega!" Gerutunya, seraya menggebrak meja yang tidak memiliki salah apapun.

°
°
°

   Untuk memulai misi--pencarian Thomas--, tim elit yang dipimpin oleh Steve melakukan rapat, untuk menyusun persiapan dan perencanaan misi. Anggota tim elit inti yang terdiri dari 5 orang ini, nantinya akan bergerak ke titik temu terlebih dahulu. Barulah tim-tim yang lain akan menyusul.

   Steve, sebagai ketua tim akan mengkoordinir para anggotanya di balik layar, dibantu oleh Oscar, sebagai hacker di tim inti.

  Glenca dan Daniel, keduanya menjadi tim penyerang. Artinya mereka harus siap badan untuk melumpuhkan lawan secara diam-diam, sesuai dengan arahan Steve.

CandalaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora