-3-

51K 5.6K 195
                                    

 
   Sepulangnya dari acara makan malam perusahaan atau lebih mirip dengan acara pesta. Candala selalu memasang wajah cemberut saat diperjalanan.

Bukan! Bukan karena Dia tidak pulang bersama sang Suami, melainkan Gadis ini kesal setengah mati karena Ia belum sempat mencicipi aneka makanan enak saat berada diperusahan tadi.

Ugh! Padahal perutnya sudah keroncongan sedari tadi. Coba saja tadi Lucas tidak memaksanya pulang, pasti Ia sudah bisa menikmati berbagai macam makanan yang menggoda iman itu. Ck! Pemuda itu hanya memikirkan kekasihnya yang berwajah lugu, dirinya yang berstatus Istri malah seperti musuh.

Dasar, lelaki biadab! Mau ku kutuk jadi batu! Ini akibat karena durhaka terhadap istri! Eh, istri apa suami ya? Bukankah difilm-film jika dikutuk jadi batu karena durhaka terhadap Istri? Benar bukan? Ah! Terserahlah.

Sesampainya dirumah, Candala dengan langkah gontai berjalan menuju kamarnya. Namun langkahnya terhenti saat mendengar langkah menggema dari  seseorang yang baru memasuki rumah.

Gadis itu menatap tajam dari atas tangga, menarik nafas dalam. Candala berteriak...

"OI BIADAP! Suami mana yang pulang tengah malem begini! Mau Gue kutuk jadi batu Lo!" Teriak Candala menggema, bahkan Endah, Rosa, dan mang Ujang si tukang kebun cengo menatap majikannya itu.

"Ck! Ngapain sih Lo! Gak usah ngurusin hidup Gue, Lo bukan siapa-siapa" ujar Pemuda itu sinis.

"Halah! Coba Lo cek KTP Lo, statusnya apa? Sudah menikah kan? Gak malu ama tuh status! Ck! Gak guna sekolah mahal-mahal sampe keluar negri kalo ujung-ujungnya otaknya kagak kepake juga!" decih Candala dengan wajah dongkol.

Bisa dilihat. Pemuda itu, Lucas tengah mengepalkan tangannya kuat. Candala ini memang pintar membuat orang-orang emosi. Maklum, dirinya ini terbiasa menghadapi orang bar-bar saat berada diperperangan. Jadi jangan heran jika dirinya ini jadi agak sedikit bar-bar dan pintar menyulut emosi orang.

"Kenapa? Mau ngamuk? Sok atuh, gak ada yang ngelarang. Jangan dipendem kalo marah, nanti jadi keriput Loh. Bisa-bisa ayang beb Lo malah kabur lagi gara-gara pacarnya jadi aki-aki" ledeknya yang sukses membuat Lucas tak dapat menahan emosinya.

"CANDALA!" Bentaknya hingga membuat Endah, Rosa, dan mang Ujang berjengit kaget. Beda lagi dengan Candala. Gadis itu malah tersenyum menyeringai. Benar-benar aneh!

"Lo pikir kita nikah karena apa? CINTA? Ck! Gue sama lo nikah karena paksaan, atau lebih tepatnya gue doang yang terpaksa. Lo itu cewe paling murahan yang pernah gue temuin! Lo pake koneksi bokap lo buat bisa nikah sama gue."

"Lo pikir dengan nikah sama gue, lo bakalan bisa bikin gue berhenti cinta dan berhubungan sama Ivonne? Gak! Gak akan pernah! Sampai mati pun gue gak akan pernah suka maupun cinta sama cewe kayak lo!" Ujar Lucas penuh emosi, wajahnya bahkan memerah karena emosi yang meluap-luap.

"Inget! Gak lama lagi kita bakalan cerai! Lo harus tanda tangan surat perceraian itu secepatnya! Gue gak mau tau! Gue udah terlalu muak karena hubungan Gue sama Ivonne jadi terganggu!" Ujarnya sebelum beranjak pergi keluar rumah. Entahlah, mungkin Pemuda itu akan pergi kerumah sang kekasih?

Tanpa disadari Lucas maupun Endah, Rosa serta mang Ujang yang tengah menonton kejadian tersebut. Candala diam-diam merekam kemarahan Lucas tanpa sepengetahuan yang lain. Oh! Jadi ini kejutan yang Gadis itu maksud.

°
°
°

Keesokan harinya, tiba-tiba saja sang Ibunda tercinta serta keluarga besarnya datang kerumah. Lucas tak tau mengapa mereka dengan tiba-tiba mengunjungi rumahnya.

Apa mungkin perihal kesembuhan Candala dari gangguan kejiwaannya? Entahlah, tapi Candala memang sangat disayangi oleh Keluarganya. Sudah seperti anak sendiri saja!

CandalaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum