33. Sakit

16.9K 675 10
                                    

"Raka....."

"Angel," lirih Raka menghampiri Angel.

Angel memandang kehadiran Raka kaget, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Raka ada di hadapan sekarang.

Angel terus mundur ketika Raka menghampirinya. Raka melihat itu pun bingung. Dengan cepat Raka memegang tangan Angel kemudian memeluknya, walaupun terhalang oleh perut buncit Angel.

Raka melepaskan pelukan mereka, kemudian menatap Angel yang sedari tadi diam.

"Aku kangen banget sama kamu," ucap Raka mengelus wajah Angel.

Angel menurunkan tangan Raka, "a—aku."

"Kamu nggak kangen sama aku?"

Tangan Raka beralih memegang perut buncit Angel.

"Ini anak aku kan?"

Angel benar-benar bingung harus menjawab apa sekarang. "I—ini."

"Siapa sayang?" Teriak Farhan dari belakang.

Mendengar suara Farhan membuat Angel dengan cepat langsung menepis tangan Raka yang berada di perut nya.

Raut wajah Raka benar-benar bingung sekarang, ketika dia mendengar jelas suara seorang lelaki yang memanggil Angel dengan sebutan 'sayang'.

Dia menatap Angel dengan tatapan penuh tanya. Tak lama kemudian datang nya seorang lelaki yang kini menatap kaget kehadirannya.

"Papah?"

Raka memandang Angel dan Farhan bergantian. Tatapan yang seolah-olah dia ingin penjelasan dari kedua nya.

"Sayang? M—maksudnya apa?" Ucap Raka dengan mata memerah.

Sedangkan Angel dan Farhan hanya diam tak berkutik.

Raka menghampiri Farhan dengan nafas menderu.

"JAWAB PAH, MAKSUDNYA APA MANGGIL ANGEL SAYANG??" Teriak Raka tepat di hadapan Farhan.

"Papah minta maaf sebenarnya Angel itu—"

"Jangan bilang—" Raka menatap perut buncit Angel. "....itu anak papah?" Ucap nya dengan suara yang semakin melemah.

Farhan tidak menjawab, dia hanya mengangguk lemah.

Raka menggelengkan kepalanya berkali kali, tidak percaya dengan kenyataan yang di dapati nya. Niat nya ingin memberi kejutan kepada Angel atas kembali nya dia, tapi malah dia yang mendapat kejutan.

Farhan berjalan maju mendekati Raka.

"Raka papah minta maaf sama kamu, papah nggak maksud untuk—"

"STOP," teriak Raka.

"Papah nggak usah bicara apa-apa lagi, papah munafik," lanjut nya.

Dia membalikkan badannya menatap Angel yang kini juga tengah menatap nya. Dia benar-benar kecewa dengan Angel. Dia berlari keluar dari rumah itu. Kemudian menarik Bella yang sedari tadi melihat nya.

Setelah kepergian Raka, Farhan langsung menghampiri Angel.

"Mas i—itu beneran Raka?"

****

"Raka lepasin tangan gue," teriak Bella.

"LO DIEM."

"Sakit anj***."

"AKHHH," teriak Raka memukul tembok di samping nya.

Bella merasa kasihan terhadap Raka, jujur dia juga kaget ketika mengetahui bahwa Angel tengah hamil anak Farhan, papah Raka sendiri. Bella bisa merasakan bagaimana sakitnya berada di posisi Raka.

Dia menghentikan tangan Raka yang terus memukuli tembok.

"RAKA UDAH STOP."

"DIEM, LO NGGAK TAU APA YANG GUE RASAIN."

"GUE TAU, TAPI DENGAN LO KAYAK GINI ITU NGGAK BAKAL MERUBAH KENYATAAN."

Raka menghentikan pergerakan nya setelah mendengar ucapan Bella. Dia menoleh menatap Bella dengan tatapan yang sulit di artikan. Dengan tiba-tiba dia kembali menarik tangan Bella. Bella yang mendapat perlakuan seperti itu tentu saja kaget. Dia mencoba memberontak tapi hasil nya nihil.

Raka membuka pintu apartemen nya kasar, dan membawa Bella ke kamar nya. Dia membanting Bella di atas kasur kemudian bergerak menindih Bella.

"RAKA LO APA-APAAN SIH!"

-to be continued-

Jadi sebenarnya siapa yang nyembunyiin Raka?

I know, u know?

Lanjut?

Jangan lupa vote dan komen!

CALON MERTUAKU SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now