21. Pregnant

33.5K 971 2
                                    

Angel tersenyum kala mendapati garis dua pada tespack yang ia pegang itu. Setelah hampir empat bulan lebih dia kehilangan bayinya yang bahkan belum lahir ke dunia, sekarang dia telah di karuniai seorang anak lagi. Bedanya sekarang yang tengah ia kandung adalah anak Farhan.

Sungguh, dia tidak sabar untuk memberi tau Farhan tentang kehamilan nya. Sebisa mungkin dia akan lebih berhati hati dalam menjaga kehamilan yang kedua ini. Dia tidak ingin kehilangan bayinya untuk yang kedua kalinya.

Mengenai Salsa, bukan hanya sekali Farhan mengajukan surat cerai untuk Salsa tapi semuanya berakhir robek tak tersisa. Ya, karena Salsa menolak keras perceraian itu.

Angel sama sekali tidak tau mengenai hal itu, karena menurut Farhan itu tidaklah penting jadi Angel tidak perlu tau. Biarlah ini menjadi urusannya dan Salsa.

Angel mengernyit ketika melihat suaminya yang sudah pulang. "Mas kok tumben udah pulang?"

"Jadi nggak suka nih kalau mas pulang cepet?"

"Ya nggak gitu, cuman aku belum sempet masak mas."

"Nggak papa nanti kita makan diluar aja, sekalian jalan jalan mau?"

Angel mengangguk antusias. Karena memang akhir akhir ini dia jarang sekali keluar. "Mau."

"Yaudah kamu siap siap sana."

"Siap."

"Mas kita makan di warung pinggir jalan aja ya," pintanya pada Farhan.

"Loh kenapa mas masih mampu untuk beliin makanan mahal di restoran."

"Tapi aku pengen makan di pinggir jalan mas, ya please?" Mohon Angel dengan wajah memelas.

Farhan menghela nafasnya. "Yaudah tapi sekali ini aja ya."

"Iya mas."

Mereka sudah sampai di salah satu warung pinggir jalan. Mereka duduk dan langsung dihampiri oleh seorang lelaki paruh baya.

"Mau pesen apa mas mbak?"

Farhan memandang Angel,untuk mempersilahkan Angel memilih makanan. Karna dia sama sekali tidak tau makanan makanan yang dijual di pinggir jalan seperti ini.

"Em mie ayam dua sama es teh dua dah itu aja mas."

"Baik mas mbak mohon ditunggu ya."

"Mas habis dari sini anterin aku belanja bulanan ya."

"Nggak mau jalan jalan dulu?"

"Nggak deh mas aku udah capek banget."

"Kamu sakit?"

"Nggak mas, aku cuma capek bukan sakit."

"Yaudah kalau ada apa apa bilang ya."

Sempat hening beberapa saat, sampai akhirnya pesanan mereka sampai.

"Ini mas mbak pesenannya, selamat menikmati."

Angel hanya tersenyum dan mengangguk.

"Cobain deh mas pasti kamu suka."

"Ini tuh makanannya kesukaan aku dulu," lanjutnya.

Dengan ragu Farhan mulai menyuapkan mie ayam itu ke dalam mulutnya.

"Gimana rasanya?"

"Nggak terlalu buruk."

"Bilang aja enak mas."

Farhan hanya mengendikkan bahunya.

"Berapa pak?"

"25 ribu mas."

"Hah? Murah banget." Farhan mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah.

"Maaf mas ini kebanyakan."

"Udah nggak papa buat bapak, anggap aja rezeki."

"Alhamdulillah makasih ya mas."

Farhan menyusul Angel yang sudah berada di mobil duluan.

"Mas kamu tunggu di sini aja ya, kayaknya aku bakal lama."

"Mas ikut aja, biar bisa bantuin kamu."

"Yaudah ayo mas."

Angel membeli cukup banyak barang, karna memang dirumah banyak yang sudah habis. Dia juga membeli beberapa cemilan.

Setelah dirasa sudah terbeli semua, Angel mengajak Farhan ke kasir.

"Ayo ke kasir mas."

"Udah semua sayang?"

"Kayaknya sih udah."

"Yaudah yuk."

Sementara disisi lain ada yang sedang melihat interaksi mereka berdua sedari tadi. Dengan tangan terkepal dan juga mata memanas.

-to be continued-

CALON MERTUAKU SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now