2. Bingung

38.2K 1.4K 2
                                    

Kalau masih ada typo, kasih tau yaa.

Happy Reading

°°°°°

Saat ini Raka tengah berada di kantin bersama dengan kedua temannya, Aldo dan Galang. Mereka memang selalu menyempatkan untuk datang ke kantin sebelum bel masuk berbunyi.

Hari ini beda, biasanya mereka selalu bertukar cerita tapi entah mengapa kini hanya di landa kesunyian.

"Ekhem." Aldo berdehem untuk memecah keheningan. Aldo dan Galang sempat melirik satu sama lain.

"Raka, lo kenapa sih? Daritadi gue perhatiin lo cuma diem aja," tanya Aldo heran. Pasalnya sedari tadi Raka hanya diam tak bergeming sama sekali.

Lagi lagi hanya ada keheningan, namun sesaat kemudian terdengar helaan nafas.

"Lo lagi ada masalah?" Tanya Galang.

Raka menatap kedua temannya bergantian. "Gue cuma males aja."

Aldo dan Galang mengangguk paham.

"Oh ya, kayaknya gue liat tadi lo gak bareng sama Angel ya?" Tanya Galang.

"Hmm, biasanya aja nempel banget kayak surat sama perangko," sahut Aldo.

Raka memijit pelipisnya yang terasa pusing. Ia memilih beranjak dari duduknya meninggalkan kedua temannya itu.

"RAKA LO MAU KEMANA WOY!" Teriak Aldo. "Tuh anak aneh banget hari ini," lanjutnya.

Galang menyeruput minumannya kemudian berdiri. "Mungkin Raka lagi ada masalah." Setelah mengucapkan itu, ia mulai beranjak pergi menuju ke kelas.

"Iya kali ya," gumam Aldo. Sesaat kemudian ia menyadari bahwa Galang sudah beranjak dari sana.

Di sisi lain, di jam yang sama.

Angel memikirkan bagaimana nasibnya nanti apabila Raka tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Bagaimana pula ia bisa merawat anaknya nanti? Akankah ia mengikuti saran Raka untuk menggugurkan kandungannya ini?

Angel segera menepis pikiran buruk itu. Ia tidak mungkin setega itu pada janin yang tidak bersalah. Ia akan menerima apapun keputusan Raka nanti.

"Lo dengerin kita cerita gak sih?" Ucap Bella——sahabat Angel.

Seketika Angel langsung tersadar dari lamunannya. "Ah gimana-gimana?"

"Tuh kan lo gak dengerin kita," ucap Bella.

"Lo kenapa sih? Daritadi bengong mulu, awas ntar kesambet," lanjut Bella.

"Aku gak papa kok bell," jawab Angel.

"Bohong dosa loh!"

Angel tersenyum singkat. "Aku cuma lagi gak enak badan aja, makanya tadi gak fokus."

Bella dan Veli menatap cemas ke arah Angel. "Lo sakit?"

"Cuma pusing aja."

"Perlu kita anter ke UKS gak?" Tawar Veli.

"Udah gak usah. Mending kalian ke kantin sekarang sebelum bel bunyi, tadi katanya laper kan?"

Bella dan Veli mengangguk. "Yaudah ngel, kita ke kantin dulu, lo mau nitip sesuatu gak?"

Angel menggeleng. "Gak usah, gue mau ke toilet."

"Oke deh."

Sesampainya di toilet Angel langsung membasuh wajahnya menggunakan air.

"Aku harus gimana? Gimana kalo Raka beneran gak mau tanggung jawab? Gimana nasib anak di dalam kandungan aku nanti?" Gumam Angel. Ia mengusap wajahnya kasar karena merasa frustasi.

***

Saat ini Galang dan Aldo tengah berjalan menuju ke kelas mereka.

"Eh itu temennya Angel bukan si?" Ucap Aldo sambil menunjuk kedua gadis yang berjalan dari arah berlawanan.

Galang pun melihat ke arah yang di tunjukkan oleh Aldo. "Iya itu, Veli sama Bella."

"Samperin yuk!" Ajak Aldo.

"Mau ngapain?" Tanya Galang heran.

Aldo langsung berlari menghampiri Bella dan Veli. Begitupun dengan Galang, ia langsung menyusul Aldo.

Bella dan Veli POV

Saat ini mereka sedang menuju ke kantin seperti apa kata mereka tadi.

"Eh Vel, lo ngerasa gak kalo Angel hari ini aneh banget," ucap Bella.

Veli mengulum bibirnya sambil mengangguk. "Iya, gue ngerasa kayaknya dia lagi banyak pikiran atau gak karena lagi ada masalah tapi gak mau cerita sama kita."

"Gue tuh jadi ngerasa jadi sahabat yang gak guna, padahal setiap kali kita ada masalah dia selalu bantuin kita," keluh Bella.

"Gak cuma lo doang, gue juga," sahut Veli.

"AAAA!!" Teriak Bella, pasalnya ia begitu terkejut dengan kehadiran Aldo yang tiba-tiba di depannya.

Ia memukul lengan Aldo dengan sekuat tenaga. "Aww lo apa-apaan sih Bell?"

"Lo yang apa-apaan, ngagetin orang aja, untung gue gak punya riwayat penyakit jantung. Coba kalo ada, lo mau gak tanggung jawab?" Ucap Bella dengan nada bicara yang tak biasa.

"Tanggung jawab apaan, gue aja gak hamilin lo," jawab Aldo.

Bella memajukan langkahnya, menatap sengit Aldo. "Lo bener-bener ngajak berantem ya!"

Bella hendak kembali memukul Aldo namun di tahan oleh Veli.

"Udah bell, malu di liatin orang," ucap Veli.

"Ada apa?" Lanjutnya.

"Angel mana?" Bukannya menjawab, Aldo malah kembali bertanya pada Veli.

"Tadi lagi ke toilet," jawab Veli. "Ada apa emangnya?" Lanjutnya.

"Jadi gini..." Ucap Galang menjelaskan.

Rooftop

"Gue harus gimana, disatu sisi gue cinta sama Angel, tapi disisi lain gue belum siap untuk bangun rumah tangga, apalagi punya anak," ucap Raka frustasi.

Raka langsung turun kemudian keluar dari area sekolah. Berhubung hari ini jamkos jadi dia lebih memilih untuk pulang.

Hanya butuh waktu sekitar lima belas menit untuk sampai ke rumah.

"Loh Raka kamu kok udah pulang? Ini kan baru jam segini," bingung Salsa, mamah Raka.

"Jamkos." Setelah menjawab itu, dia langsung berjalan ke kamar nya tanpa menghiraukan mamahnya yang terus memanggil namanya.

Sesampainya di kamar dia kembali bingung, apa yang harus dia lakukan untuk menyelesaikan masalah ini.

"Apa gue cerita aja sama papah ya, tapi kalo nanti papah marah gimana?" Ucap Raka berfikir.

Akhirnya Raka memutuskan untuk menemui papahnya.

"Pah...." Panggil Raka pada papahnya.

"Kenapa Raka?" Tanya Farhan, papah Raka.

"Raka mau cerita sekaligus mau minta solusi sama papah." Ucap Raka.

"Maksud kamu?" Tanya Farhan bingung.

"Jadi gini....." Ucap Raka menjelaskan (di part 1)

"APA???" Teriak Farhan.

PLAK

CALON MERTUAKU SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now