20. Lie

29.7K 945 9
                                    

Farhan menatap Angel yang masih tertidur pulas akibat kegiatan mereka semalam. Dia terkekeh ketika mengingat Angel yang terus memohon padanya untuk berhenti.

Setelah kejadian dimana Angel kehilangan calon anaknya, entah kepikiran dari mana Farhan ingin sekali mempunyai anak dengan Angel. Jadi sekarang ini mereka sering kali melakukan nya.

Farhan bangkit untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah selesai dia menuju ke dapur untuk membuat sarapan.

"Sayang bangun."

"Eungghhh"

"Bangun sarapan dulu nanti baru tidur lagi."

"Sakit mass," rengek Angel.

"Iya nanti diobatin, tapi sekarang sarapan dulu."

"Gendong." Ucap Angel merentangkan kedua tangannya.

Farhan menggeleng kan kepala melihat tingkah Angel. Dia menggendong Angel menuju ke kamar mandi.

"Mas ini kamu sendiri yang masak?"

"Iya kenapa gak enak ya?"

Angel menggelengkan kepalanya tak setuju dengan ucapan Farhan.

"Inw enwk bangwt mwss."

"Ditelen dulu baru ngomong sayang."

"Ini tuh enak banget mas." Ucapnya lagi setelah menelan makanannya.

"Suka?"

Angel mengangguk antusias

"Suka banget."

Setelah selesai sarapan, Farhan menarik tangan Angel menuju ke kamar. Angel duduk di tepi ranjang sedangkan Farhan berjongkok di depan Angel.

"Nggak mau mas."

"Tadi katanya sakit."

"Malu," cicit Angel.

"Mas kan udah biasa lihat sayang, buka ya?"

"Yaudah."

"Mas hari ini kamu dirumah aku atau tante Salsa?"

"Maaf ya sayang nanti sore mas harus pulang ke rumah Salsa."

"Mas gak bisa disini aja?"

"Tadi Salsa udah nelfonin mas terus, kamu ngerti kan kenapa mas sekarang lebih sering pulang ke rumah Salsa."

"Iya mas tapi kan aku pengen berduaan sama kamu."

"Besok kan bisa sayang, kamu nggak kasihan sama Salsa yang lagi sakit?"

"Iya sih, tapi kenapa Tante Salsa gak di bawa ke rumah sakit aja sih mas? Kan kalau di rumah sakit ada dokter yang ngerawat, takutnya juga kalau Tante salsa itu punya penyakit serius."

"Sayangnya Salsa gak mau dibawa ke rumah sakit."

"Mas kamu masih cinta sama Tante Salsa?"

Farhan sempat terdiam beberapa saat, kemudian dia menatap Angel.

"Kamu kenapa nanya gitu sayang?"

"Ya gapapa nanya aja."

Angel sedang rebahan di kamar nya. Beberapa jam yang lalu Farhan sudah pulang ke rumah Salsa. Angel membanting handphone nya di kasur.

"Huftt bosen banget."

"Andai aja ada mas Farhan disini pasti aku gak akan kesepian."

Farhan sedang menemani Salsa di kamar.
"Gimana keadaan kamu sekarang?"

"Aku udah ngerasa lebih enakan kok mas."

"Kenapa kamu nggak mau dibawa ke rumah sakit aja?"

Salsa terdiam beberapa saat. "Emm tau sendiri kan mas kalau aku nggak suka sama bau rumah sakit."

"Tapi aku harus selalu nunda pekerjaan aku."

"Aku cuma kangen sama kamu mas, akhir akhir ini kamu sibuk banget sampai jarang pulang."

"Huftt yaudah lah."

"Mas sini deh."

Salsa menarik Farhan untuk lebih dekat.

Cup

Salsa mengecup bibir Farhan dan sedikit melumatnya, sedangkan Farhan hanya diam.

"Makasih ya kamu udah mau ngerawat aku."

"Iya, aku ambilin makanan dulu."
Setelah mengucapkan itu Farhan langsung keluar meninggalkan Salsa.

Setelah kepergian Farhan dari kamar, Salsa bangun dari tidurnya dan tersenyum smirk.

"Bodoh banget kamu mas, bisa bisa nya kamu percaya kalau aku sakit padahal kan aku sehat sehat aja."

"Tapi nggak papa yang penting rencana aku untuk buat mas Farhan lengket lagi sama aku berhasil."

"Dengan ini mas Farhan nggak akan ceraiin aku dan aku tetep bisa nikmatin hartanya."

Tak lama setelah dia mengucapkan itu Farhan menghampiri Salsa dengan tangan terkepal dan tatapan tajam.

"M—mas."

-to be continued-

Kalau masih ada typo kasih tau yaa.

Jangan lupa tinggalin jejak kalian.

CALON MERTUAKU SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now