28. Pengakuan

17.9K 722 3
                                    

Pistol di tangan Salsa terjatuh ketika mendengar suara tembakan dari belakang nya. Saat dia membalikkan badan nya, sudah ada beberapa polisi dengan pistol di tangan mereka.

"Jangan bergerak," titah polisi itu.

"Angkat tangan."

Salsa mengangkat tangan nya, kemudian segera di hampiri polisi tersebut. Sama halnya dengan Reyna yang langsung di bawa keluar oleh para polisi.

Farhan langsung menghampiri Salsa yang terlihat seperti menahan sakit.

"Kamu nggak papa sayang?"

"P—perut aku sakit mas."

Mendengar itu Farhan segera menggendong Angel ke mobil untuk segera di bawa ke rumah sakit.

****

Di bankar rumah sakit terdapat Angel terbaring dan Farhan yang setia menemani nya. Syukurlah tadi tidak terjadi apa-apa dengan bayi nya. Hanya saja terdapat beberapa luka pada tubuh Angel.

Angel memandang Farhan yang tertidur sambil menggenggam tangan nya. Tangan nya beralih mengusap lembut rambut Farhan, sehingga membuat Farhan terbangun.

"E—eh maaf mas, aku bangunin kamu ya?" Ucap Angel lalu menjauhkan tangan nya.

Farhan tidak menggubris ucapan Angel, "kamu nggak papa kan? Ada yang sakit nggak?"

"Aku nggak papa kok mas semua karena kamu makasih ya, kalau nggak ada kamu tadi aku udah nggak tau nasib aku gimana."

"Mas minta maaf ya, mas gagal jaga kamu."

Angel menggelengkan kepalanya, "mas nggak salah."

Farhan meraih tubuh Angel membawa nya ke dalam pelukan.

"Mas aku mau pulang," ucap Angel mendongak menatap Farhan.

"Kamu harus di sini dulu sampai keadaan kamu bener bener pulih."

"Aku nggak mau mas, aku nggak tahan sama bau rumah sakit."

Farhan menghela nafasnya kemudian melepaskan pelukan.

"Yaudah kamu tunggu di sini, mas izin sama dokter dulu."

Angel mengangguk, "makasih mas."

Farhan tersenyum dan mengusap rambut Angel sebelum akhirnya keluar meninggalkan Angel.

****

Satu minggu setelah kejadian itu, Angel sudah benar benar pulih. Tapi yang membuat Farhan pusing adalah Angel yang terus merengek untuk menjenguk Salsa dan Reyna di kantor polisi. Ya, mereka memang di tangkap atas perbuatan yang mereka lakukan sendiri.

"Mas boleh ya, sekali aja."

"Jangan Angel nanti kalau kamu kenapa-kenapa gimana?"

"Ya kan sama kamu mas."

Farhan menghela nafas dan mengangguk, membuat Angel senang bukan main.

****

Mereka sudah sampai di kantor polisi, sekarang ini mereka hanya berhadapan dengan Reyna. Karna Salsa sama sekali tidak mau bertemu dengan mereka.

"Angel, tante bener-bener minta maaf sama kamu tante menyesal."

"Aku udah maafin tante dari sebelum tante minta maaf sama aku."

"Makasih," ucap Reyna tersenyum.

"Tante mau kasih tau satu hal lagi sama kamu," ucap Reyna yang membuat Angel mengernyit.

"Mungkin setelah ini kamu bakalan benci sama tante."

Reyna menghembuskan nafas nya. "Penyebab kematian orang tua kamu adalah tante dan mbak Salsa."

"Maksud tante?"

"Sebenarnya dulu orang tua kamu dan mbak Salsa adalah sahabat. Dulu mbak Salsa suka sama papa kamu, tapi ternyata papa kamu suka sama mama kamu. Yang akhirnya buat mbak Salsa benci sama mama papa kamu. Sampai akhirnya mbak Salsa nemuin aku untuk ngajak kerja sama."

"Dia ngajak tante untuk merencanakan pembunuhan terhadap orang tua kamu, awalnya tante nggak setuju karena bagaimana pun mereka adalah kakak tante, tapi akhirnya tante juga menyetujui——"

"KENAPA TANTE TEGA BUNUH ORANG TUA AKU, MEREKA KAKAK TANTE."

"Tante minta maaf disitu tante udah terlanjur benci sama papa kamu karena kakek kamu lebih memberikan banyak harta warisan kepada papa kamu, tante iri."

"Tapi nggak harus bunuh mereka juga tan."

"Tante minta maaf sekali lagi, tante ikhlas kalau sekarang kamu benci sama tante dan nggak anggap tante sebagai tante kamu lagi."

Reyna pergi meninggalkan Angel yang sedari tadi menangis tak berhenti.

-to be continued-

Kasih tau kalau ada typo.

CALON MERTUAKU SUAMIKU [END]Where stories live. Discover now