33.🍊

169 28 0
                                    


Aku yang lebih dulu menemukanmu, aku yang lebih dulu mengenalmu, aku yang lebih dulu mencintaimu, dan sekarang aku yang kalah.
–Wanda

*****

Kraak!

"Astaga Niskala!"

Wanda langsung buang muka ketika Niskala merobek rok sekolahnya hingga paha putih bersihnya terpampang jelas. Entah setan apa yang ada pada diri Niskala, hingga perempuan itu dengan mudahnya melakukan hal ini didepan Wanda.

"Lo ngga tertarik sama paha gue?"

Pertanyaan itu praktis membuat Wanda tersedak salivanya. Atmosfer disekitar mendadak memanas, sampai wajah laki-laki itu memerah menahan malu. Wanda mengedarkan pandangannya ke sekeliling, untunglah tidak ada siapapun disini selain dirinya dan Niskala.

"Gue sukanya sama dada– ehh maksud gue–"

"Oh lo sukanya sama dada gue"

Lantas Niskala langsung membuka kancing seragamnya. Wanda yang tak sengaja melirik langsung menghentikan aksi gila yang dilakukan oleh Niskala. Di belakang aula adalah satu-satunya tempat yang tidak terpasang cctv, dan itu membuat Wanda bersyukur karena tidak ada yang melihat kejadian gila ini selain mereka... dan yang diatas.

"NISKALA JANGAN GILA!"

Bukan karena ingin berzinah atau semacamnya, Niskala melakukan ini karena tadi roknya di razia oleh guru BK dan berakhir roknya yang disobek 2cm. Padahal awalnya mereka kesini untuk membolos dengan cara menaiki pagar tembok yang tak terlalu tinggi, namun pikiran gadis itu menjadi nakal. Ia ingin sedikit menjahili Wanda.

"HAHAHHAHAHA! bercanda"

"Ngga lucu bego! kalo kita di grebek sama satpam gimana!"

"Santai. Tinggal kasih ini" Niskala mengeluarkan Dunhill dari saku seragamnya.

"Salah apa gue punya temen modelan lo!" Wanda menoyor jidat Niskala, hingga gadis itu terhuyung ke belakang.

Dengan tergesa Wanda mengeluarkan Hoodie warna coksu dari dalam tasnya. Lalu ia berikan kepada Niskala untuk menutupi paha seksinya yang terpampang jelas.

"Kapan lagi kita bisa bolos bareng akh–" Ujar Wanda saat Niskala menginjakkan kaki dipundaknya untuk meraih ujung tembok.

"Nanti waktu kuliah kita bolos bareng lagi!"

braak!

Niskala berhasil sampai dibawah dengan aman sentosa. Namun nakalnya, gadis itu langsung berlari meninggalkan Wanda yang tengah nangkring di atas tembok.

"Gue duluan dadaa!!!!"

****

Hampir satu jam Wanda memandangi room chat-nya dengan Niskala. Laki-laki itu mengetik sebuah kalimat namun dihapus kembali, sejak tadi hanya itu yang Wanda lakukan.

Akhirnya Wanda hanya pasrah dan melemparkan ponselnya ke ranjang. Wajahnya nampak prustasi. Kemudian laki-laki itu bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju balkon. Semoga saja ada sesuatu diluar sana yang bisa membuat perasaannya membaik.

Wanda pikir malam ini akan menjadi malam terbaik dari malam-malam sebelumnya. Ia berharap ada seseorang yang menghampirinya dan mengatakan bahwa Wanda telah melakukan yang terbaik. Wanda berharap ada seseorang yang bisa membuatnya yakin bahwa ia memiliki hidup yang sempurna. Yah.. Wanda mengharapkan itu.

Mengheningkan Cipta || RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang