02. RUTINITAS PAGI

257 45 17
                                    

"Orang tua selalu memberikan yang terbaik untuk putra-putri nya. Namun terkadang, mereka tidak memahami apa yang sebenarnya kami inginkan."

-Melvino Dewangga Garenza-

☀️☀️☀️

Zavira bangun dari tidurnya. Gadis itupun mandi dan segera menuju dapur. Langit masih gelap, pukul 03.00.

Zavira mulai meracik adonan kue untuk dijual. Mendengar suara berisik di dapur membuat tidur Melvin terganggu. Laki-laki itu bangun dan mengecek ke dapur.

Laki-laki dengan rambut berantakan itu mendekati Zavira. "Lo? Bikin apa?" tanya Melvin.

"Bikin kue." jawab Zavira.

"Malem-malem!?" tanya Melvin lagi.

"Maaf ya ganggu. Lo kalo masih ngantuk tidur lagi aja," titah Zavira. Gadis itu fokus, sama sekali tidak menatap lawan bicaranya.

"Enggak. Lo bikin kue sebanyak ini mau buat apa?" tanya Melvin.

"Dijual."

"Lah? Lo kan udah kerja ngapain jualan juga?" tanya Melvin.

"Apa salahnya menambah penghasilan? Lagian gue mampu kok," ucap Zavira.

"Iya juga sih."

Zavira memasukan kue kue yang sudah dicetak ke dalam oven. Tinggal menunggu masak sambil membersihkan peralatan yang baru saja di pakai.

Melvin mendekati Zavira yang sedang mencuci mangkuk. Mengacak puncak kepala Zavira gemas.

"Lo kok gemes banget sih!" ucap Melvin.

Cewek mana yang tidak salting? Zavira terdiam. Jantungnya berdetak kencang, bibir nya mengatup tak bisa berkata-kata.

"A-awas!" ucap Zavira menyingkirkan Melvin yang menghalangi jalannya.

Melvin tau Zavira salting. Melvin hanya tersenyum tipis sambil memperhatikan Zavira yang sedang menyusun perabotan.

Beberapa menit kemudian kue pun masak. Zavira mulai membungkusi kue tersebut. Mereka duduk di kursi makan. Sedangkan Melvin? Tentu saja duduk termenung sambil menendang Zavira.

"Lo ngelakuin ini tiap pagi?" tanya Melvin.

"Iya." jawab Zavira.

"Lo pasti capek banget." ucap Melvin.

"Ya, tapi capekan lo," ucap Zavira.

"Gue jarang bangun pagi. Paling sholat abis itu tidur lagi, kecuali kalo sekolah." ucap Melvin.

"Lah? Lo kan jarang berangkat terus pelajarannya gimana?" tanya Zavira.

Melvin mengedikan bahunya. "Itu urusan orang tua gue. Tugas gue cuma berangkat pas longgar, home schooling pas acara padat." ucap Melvin.

"Kehidupan lo jauh berbeda sama kehidupan gue ya. Btw, lo nggak nanya ke orang tua gitu?" tanya Zavira.

"Enggak. Susah ngatur waktunya. Gue senggang mereka sibuk, mereka senggang gue yang sibuk." ucap Melvin di akhiri helaan nafas.

Ya. Kenyataan nya memang seperti itu, jarang sekali Melvin bisa mengobrol santai dengan keluarganya. Melvin selalu kesepian. Namun bersama Zavira Melvin merasa berbeda. Melvin merasa ingin selalu berada di dekatnya. Ya, walaupun baru mengenalnya.

"Kita adalah dua orang yang ingin menghabiskan waktu untuk bersenang-senang bersama keluarga, namun belum bisa mewujudkannya." ucap Zavira.

Adzan subuh berkumandang. Zavira sudah menyelesaikan tugas nya , kini bangkit dan segera menuju kamar mandi.

Tentang Kasta [End]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon