19. DEVI DAN DUNIANYA

85 32 34
                                    

"Mengagumi mu itu indah, namun sedikit menyakitkan."

-Devi Aldiva-

☀️☀️☀️

Gadis dengan nama belakang 'Aldiva' itu memasuki gerbang sekolahnya. Bukan sekolah populer seperti Zavira, ini hanya sekolah negri biasa.

Setiap hari, Devi selalu berangkat bersama Jean. Contohnya hari ini. Jean terus mengganggu Devi dengan menoel-noel pipi Devi yang lumayan berisi itu.

"Je! Diem, ntar crush gue ngira kalo kita pacaran!" Ucap Devi.

"Hah? Siapa crush lo?" Tanya Jean.

"Ada deh!" Ucap Devi sambil berlari meninggalkan Jean.

"DEV! GUE TANYAIN ZAVIRA YA?" Teriak Jean. Sedangkan Devi tidak menoleh sedikitpun, membuat Jean mendengus kesal.

Sedangkan belahan bumi yang lain, Zavira sedang sibuk mempersiapkan hal-hal yang perlu di siapkan untuk sosialisasi ke SMA lain. Perlu diingat, bahwa Zavira adalah anggota osis yang harus siap dan bisa diandalkan.

Zavira kini menuju parkiran bersama delapan belas orang. Hari ini Zavira ini akan menuju SMA Negeri Karana, sekolah dimana Jean dan Devi mencari ilmu.

Sesampainya di SMA negeri Karana, Zavira dan teman-temannya menuju ruang kepala sekolah terlebih dahulu.

Siswa-siswi SMA Negeri Karana belum masuk ke dalam kelas. Sontak, Zavira dan teman-temannya menjadi sorotan, apalagi almamater nya yang menandakan bahwa Zavira adalah siswa SMA Rigatha, sekolah dengan standar di atas rata-rata itu.

Setelah mendapat izin dari kepsek SMA negeri Karana, mereka mulai melaksanakan kegiatan. Ada 12 kelas XII disini, 6 kelas IPA dan 6 kelas IPS.

"Saya, Natasha dan Khai di kelas XII-IPS 5. Buat kelompok masing-masing 3 orang!" Ucap Keva selaku ketua osis.

Keva, Zavira dan Khai pun segera menuju kelas yang telah ditentukan. Di tengah perjalanan, Zavira bertemu Jean yang sedang menikmati cilok sambil jalan-jalan.

"Zav?" Sapa Jean.

"Eh, makan mulu lo!" Ucap Zavira.

"Acara apaan lo?" Tanya Jean.

"Sosialisasi." Jawab Zavira.

"Segera, Natasha." Panggil Keva pada Zavira tanpa menoleh sedikitpun. Ya, inilah Keva, si es batu berjalan dengan otak di atas rata-rata. Bahkan nilai Keva berada di atas Zavira si penerima beasiswa.

"Sana, dia tanduknya mulai muncul." Bisik Jean pada Zavira.

Zavira hanya tertawa dan segera menyusul Keva. Zavira memasuki kelas XII-IPS 5. Dari cerita yang pernah Zavira dengar dari Devi, rombongan badboy penguasa SMA menempati kelas ini.

Benar saja, saat Zavira dan temannya masuk ada sekelompok laki-laki dengan penampilan berantakan. Potongan rambut tidak sesuai ukuran, baju di keluarkan, atribut tidak lengkap. Murid tipe seperti ini, tak pernah Zavira jumpai sebelumnya.

"Permisi." Ucap Keva.

"Anak-anak, mereka adalah anggota osis dari SMA Rigatha yang akan memberikan informasi kepada kalian soal SMA Rigatha." Ucap guru yang berada di sebelah Keva.

Sontak siswa-siswi kelas itu duduk di tempatnya masing-masing. "Silahkan," Dana ucap guru itu oada Zavira dan teman-temannya, guru itu pun berlalu.

"Selamat pagi." Sapa Zavira.

"Pagi." Balas siswa-siswi itu serentak.

"Saya Zavira," ucap Zavira

"Saya Khai." Ucap Khai.

Tentang Kasta [End]Onde histórias criam vida. Descubra agora