13. ZAVIRA SAKIT

121 35 36
                                    

“Terkadang sadar itu sakit, dan mereka memilih untuk pura-pura tidak tau akan hal yang terjadi.”

Melvino Dewangga Garenza

☀️☀️☀️

Zavira bangun dari tidurnya. Gadis cantik itu merasa tidak enak badan pagi ini. Zavira membuka handphonenya dan membuka aplikasi Instagram. Melvin mengupload sebuah foto bersama Claudya dan laki-laki berusia sekitar 40 tahun.

"Claudya cantik banget, gue mah nggak ada apa-apa nya," ucap Zavira. Sebelumnya Zavira tak pernah kenal insecure soal fisik, tapi entah lah kenapa sekarang begini.

Zavira merasa pusing dan menggigil. Zavira memutuskan untuk izin hari ini, Zavira menghubungi Aunty Tina untuk izin. Setelah izin, Zavira memutuskan untuk kembali tidur.

Sedangkan di bumi belahan lain, Melvin berkali-kali menghubungi Zavira. Zavira tidak aktif di semua sosial media. Melvin mulai khawatir. Melvin memutuskan untuk memajukan jadwal agar bisa cepat pulang.

Pukul 18.00, Melvin sampai di rumah. Melvin buru-buru menuju kamar Zavira. Beruntung, rumah terlihat sangat sepi, memberikan kesempatan untuk Melvin mendekati Zavira.

Melvin membuka kamar Zavira. Terlihat ada Zavira yang sedang berbaring di sana. Melvin membelai rambut kekasihnya. Panas, itu yang Melvin rasakan.

"Hei, ke dokter ya? Lo kaya nya demam deh," ucap Melvin.

Zavira melenguh merasa tidurnya terganggu. "Nggak usah," tolak Zavira halus.

Melvin tak tega melihat Zavira yang lemas dan pucat pasi. Melvin menggendong Zavira ala bridal style.

"Vin, jangan please," ucap Zavira lemah.

Melvin tak merespon kata-kata Zavira. Melvin membawa Zavira ke mobil dan segera menuju ke rumah Melvin, tempat dimana laki-laki itu menjalin hubungan dengan Zavira.

Sesampainya di rumah itu, Melvin membaringkan tubuh Zavira di ranjang kamar. Zavira tak ada tenaga untuk melawan laki-laki itu.

"Diem di sini. Gue ke dapur dulu," ucap Melvin.

Beberapa waktu kemudian, Melvin datang membawa semangkuk bubur dan segelas susu.  Melvin duduk di tepi ranjang.

"Mau gue panggilin dokter?" Tanya Melvin.

Zavira menggeleng, gadis itu duduk. Melvin menyuapi Zavira. Gadis itu hanya menurut karna memang lapar.

"Lo kenapa bisa sampe gini, hm?" Tanya Melvin.

Zavira tak menjawab, pusing di kepalanya semakin menyerang. Melvin semakin khawatir, laki-laki itu menelfon dokter tanpa persetujuan dari Zavira.

"Katanya pulang malam?" Tanya Zavira.

Mendengar Zavira yang bertanya, Melvin mendekatkan wajahnya dihadapan kekasihnya. Deru nafas Melvin menerpa wajah Zavira, jantung Zavira berdegup kencang.

"Lo nggak ada kabar, gue khawatir," ucap Melvin.

Sedetik kemudian Melvin memeluk Zavira dengan erat. "Sembuh dong, gue nggak bisa liat lo gini." Ucap Melvin.

Zavira tersenyum dan segera membalas pelukan Melvin serta mengusap-usap kepala Melvin dengan lembut. Tak lama kemudian seseorang mengetuk pintu kamar tersebut.

Melvin melepas pelukannya. "Masuk," ucap Melvin.

Laki-laki dengan jas putih dan stetoskop yang melingkar di lehernya masuk. Ya, Dokter adalah profesi yang disa miliki.

Tentang Kasta [End]Where stories live. Discover now