47. BOX BIRU

75 14 42
                                    

Kini Melvin sudah membaik. Laki-laki itu sudah pulang dari rumah sakit. Zavira juga sudah kembali sekolah di SMA Rigatha.

"Vin, gue mau ngomong." ucap Zavira.

"Kenapa, Sayang?"

Zavira mengeluarkan box biru kecil dari tasnya. Tas yang ia pakai untuk sekolah. Ya, gadis itu baru saja pulang sekolah.

"Gue mau kasih tau kalo," Zavira meraih tangan Melvin, mengarahkan tangan itu untuk menyentuh perut Melvin bagian bawah.

"Kalo ginjal yang ada disini, itu milik seseorang yang sayang banget sama lo." lanjut Zavira.

"Zav, lo?"

"Bukan gue, Melvin. Buka box ini dan baca semuanya." ucap Zavira sembari memberikan box biru milik Cleora.

Melvin terlihat sangat bingung. Sesuai instruksi Zavira, Melvin membuka box biru itu dan membaca beberapa carik kertas yang berisi tulisan Cleora.

Pertama Melvin membuka sebuah kertas putih yang diikat dengan pita berwarna pink. Melvin mulai membaca isi dari surat tersebut.

Halo Vin.

Kalau kamu baca ini mungkin aku udah nggak ada. Aku cuman mau bilang makasih karena selama ini kamu udah mengisi hari-hari aku menjadi lebih berwarna. Kamu mungkin nggak kenal sama aku, tapi aku sayang sama kamu.

Untuk hubungan kamu dengan Zavira. Aku lakukan ini karena aku sayang sama kamu, setidaknya kalau aku emang nggak bisa bersatu sama kamu, salah satu organku bisa menemani kamu hingga akhir nanti.

Semoga kamu sehat dan boleh kayak dulu lagi. Semoga kamu bisa eksis menjadi seorang aktor penyanyi dan model yang hebat seperti dulu. 

See you, Melvin.

Surat itu sudah habis dibaca oleh Melvin. Melvin merasa bingung sebenarnya siapakah gadis itu. Selanjutnya Melvin membuka kertas coklat dengan pita warna abu-abu.

Halo, Melvin.

Kamu pasti bingung sebenarnya aku ini siapa? Aku Cleora, Cleora Revania Rahardja. Aku itu kembarannya Claudya cewek yang ngejar-ngejar kamu sejak umur 12 tahun.

Tapi aku lebih dulu kenal sama kamu. Aku lihat kamu jadi bintang iklan, waktu itu usia kamu mungkin masih 7 atau 6 tahun. Aku mulai tertarik sama kamu meskipun di usia sekecil itu.

Tapi aku sadar kalau kamu nggak akan pernah kenal sama aku karena aku bukan Claudya. Semenjak itu aku jadi sering rajin nonton TV buat lihat kamu. Hingga aku di usia remaja, aku selalu stalking kamu dan aku hampir tahu semua tentang kamu Melvin.

Walaupun kayak gitu aku nggak pernah setuju untuk dijodohkan dengan kamu. Karena aku tahu aku ini ngerepotin. Tapi aku juga nggak setuju kalau kamu sama Claudya, aku tahu kamu risih.

Mendengar kamu sama Zavira, itu awalnya bikin aku sakit. Tapi lama kelamaan aku ikhlas, karena aku tahu itu yang terbaik buat kamu.

Kalau boleh jujur aku sayang banget sama kamu. Seandainya aku diberi kesempatan untuk hidup, dan sehat, pasti akan aku manfaatkan baik-baik.

Surat itu habis Melvin membuka kertas berikutnya kertas dengan pita berwarna kuning. Laki-laki itu sangat terkejut mengetahui sebuah fakta yang dikuasai Cleora terlebih saat gadis itu sudah tiada.

Cinta itu nggak harus memiliki, kan? Katanya sih kayak gitu. Katanya cinta itu tentang mengikhlaskan.

Aku ikhlas kamu sama Zavira. Aku tahu dia baik dan kamu bahagia dengan dia. Meskipun itu menyakiti aku tapi aku tetap baik-baik saja.

Aku percaya bahwa gadis yang sekarang menjadi kekasihmu adalah sumber kebahagiaan untuk kamu. Jangan pernah sia-siakan dia.

Zavira itu baik, cantik, ah sempurna. Kalau aku bisa milih mau jadi siapa di dunia ini aku milih jadi Zavira. Karena dia dicintai hebat oleh kamu.

Surat itu habis. Melvin membuka kertas keberikutnya. Pikiran Melvin kacau, ada ada rasa bersalah dan ada rasa takut Zavira merasa tidak nyaman.

Melvin, tau nggak? Aku punya list harapan bareng kamu.

Yang pertama aku pengen makan berdua sama kamu. Itu terwujud saat perjodohan kita direncanakan, meski itu nggak berdua. Tapi aku senang bisa natap wajah kamu dengan jarak dekat.

Yang kedua aku pengen ngusap rambut kamu, karena aku lihat cetar banget ya rambut kamu. Aku bersyukur banget itu terwujud di detik-detik kematianku. Itu semua atas izin Zavira. Meski saat itu kamu tidak sadar.

Yang ketiga aku pengen jalan-jalan ke puncak bareng kamu. Yang ini beneran nggak terwujud sedikitpun.

Yang keempat aku mau kamu datang ke pemakaman aku. Aku nggak tahu ini terwujud atau enggak tapi semoga Zavira bisa membujuk kamu.

Yang terakhir aku pengen hidup selamanya bareng kamu. Ini juga nggak terwujud sepenuhnya karena kamu hanya milik Zavira. Tapi ginjalku akan menemani kamu sampai akhir nanti.

Semua semua surat sudah habis dibaca oleh Melvin. Laki-laki itu menunduk dan memijat pelipisnya. Ia tak tahu lagi apa yang harus dia katakan. Melvin bimbang dan tak dapat mengambil keputusan.

Di tengah keheningan itu gadisnya berbicara. "Kalau lo mau gue antar lo ke pemakaman dia. Ini juga salah satu keinginan, kan?"

Melvin meraih tangan Zavira. "Are you okay?" tanya Melvin pada gadisnya.

Lalu gadis itu mengangguk dengan antusias. "Gue nggak papa kok asal lo tahu batasnya." jawabnya.

"Anterin gue sebentar, ya?" tanya Melvin.

Keduanya pun akhirnya berangkat menuju pemakaman Cleora. Mereka pergi dengan mobil pribadi milik Melvin. Bersama dengan Will untuk mengendarai mobilnya.

Sesampainya di pemakaman Melvin mengusap batu nisan milik Cleora. Laki-laki itu menarik nafasnya dalam-dalam lalu menoleh pada gadisnya. Zavirara mengangguk seolah mengizinkan Melvin untuk berbicara dengan Cleora.

"Maaf ya gue nggak bisa bales cinta lo. Gue menghargai perasaan lo, dan gue berterima kasih banyak soal pengorbanan lo."

"Gue nggak tahu caranya berterima kasih ke lo, karna lo udah nggak ada, kan? Tapi dengan bimbingan cewek di samping gue, gue janji gue bakal berusaha untuk menjaga ginjal lo yang ada di gue sekarang."

"Sekali lagi gue minta maaf karena gue udah nyakitin lo, ngerugiin lo, dan maaf gue nggak pernah melirik usaha-usaha lo, buat gue."

"Bagaimanapun cinta nggak bisa dipaksakan. Gue cuman cinta sama Zavira, hari ini, besok, dan selamanya. Sesuai perintah lo, dan juga janji gue kepada diri gue sendiri, gue bakal jaga Zavira dengan baik, sebaik-baiknya."

"Sekali lagi maaf dan terima kasih tenang di alam sana, ya, Cle. Lo baik, lo pasti bakal dapat tempat yang baik di sana. Selamat tidur."

🧢💙

Buka lembaran baru dan jadi pribadi yang lebih baik ya, teman-teman.


Tentang Kasta [End]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ