50. PERTANDINGAN TERAKHIR DERMAGA

Start from the beginning
                                    

Dan sudah terbukti dari pertandingan-pertandingan dulu mereka selalu menang telak. "Ngapain liat-liat?" Tanya Dermaga dengan suara berat.

Lawan yang berdiri didepannya hanya bisa memicingkan alisnya, menantang Dermaga balik. "Anak hotel ngapain main dilapangan? Buat anak aja sono!" Seru cowok yang dikenal dengan nama Rafael.

Dermaga sedikit tersontak, matanya juga ikut memincing. Baru pertama kali ini dia dapat perkataan seperti itu dari lawan mainnya. "Tau apa lo soal gue?" Tanya Dermaga balik.

Rafael menaikan bahunya, tidak menjawab pertanyaan Dermaga supaya dia penasaran dengan dirinya. Sudah lima menit mereka saling bertatap-tatapan. Suara peluit dari wasit yang melengking membuyarkan pandangan mereka.

Priiittttt!

Dengan cepat Rafael merebut bola basket yang didribel Dermaga. Sontak saja hal itu membuat Dermaga terkejut. "Anjing!" Umpatnya kesal.

Niko yang melihat hal itu memegang kepalanya dengan kedua tangannya. "Whatt? Gimana caranya dia ngambil tuh bola dari Dermaga?!" Heran Niko.

Dengan cepat Megan berlari dan mencoba menghalangi Rafael yang sudah dekat dengan keranjang bola timnya. "Fak!" Umpat Megan yang dirinya berhasil dilewati Rafael dengan mudah.

Dengan lihai Rafael menggiring bola basket melewati satu persatu tim lawan dan akhirnya dengan satu loncatan dan ketepatan lemparan, Rafael berhasil memasukan bola itu kedalam keranjang

Priiiittttt!

Suara peluit kembali terdengar, Dermaga memilih untuk mengajak temannya ketengah areanya dan berdiskusi supaya mereka lebih kompak. "Gimana nih njing? Baru berapa menit dia udah bisa masukin tuh bola?" Tanya Niko.

Dermaga menghela nafas kasar, dia sadar sekarang lawannya bukan lawan sembarangan. "Ikuti cara gue," Dermaga mendekatkan diri dan membisikan cara yang menurutnya ampuh.

"Sip! Boleh juga tuh," balas Megan.

Dermaga kembali ke posisinya, kini dia lebih siap melawan Rafael dan timnya. Dia sudah bisa membaca cara bermainnya dan semoga saja cara yang satu ini bisa berhasil. "Gimana? Udah gitu doang cara main lo?" Remeh Rafael.

Dermaga mencoba diam, dia tidak ingin terpancing emosinya lagi karena itu memang maunya mereka sama halnya dengan rencana Dermaga diawal permainan. "Nggak usah banyak bacot Lo!" Seru Dermaga.

Suara peluit kembali terdengar, Dermaga mengambil posisinya seperti tak tik nya. Bukan menyerang melainkan menjauh, dia tahu pasti Rafael merasa heran saat Dermaga menjauh.

Dan saat itulah, Niko menghadang Rafael dan merebut bola yang di drible Rafael. "Yes! Mampus lo!" Seru Niko yang berhasil merebut bola itu dari tangan Rafael.

"Aga! Tangkap!" Seru Niko mengoper bola itu.

Dermaga menoleh dan dengan kedua tangannya menangkap bola yang dioper oleh Niko. Yash! Bola itu sudah kembali ditangan Dermaga. Cowok itu mendribling bola itu, melewati satu persatu anggota tim lawan.

"Agaa masukin!" Seru Niko.

Dan satu angka buat SMA Angkasa, bola itu berhasil masuk kedalam keranjang lawan dengan satu lemparan. "Yash!" Dermaga jingkrak-jingkrak kesenangan.

"YEESSS! UWW PACAR GUE HEBAT BANGET!"

"AAHH! CALON SUAMI KEREN BANGET!"

"GANTENG BANGET LOCH!"

Dermaga berlari ketengah lapangan memeluk Niko dan juga semua anggota basket mereka. "Yuhuu, mampus kaliann!" Seru Niko.

DERMAGA [END]Where stories live. Discover now