35. PERTANDINGAN TERAKHIR?

1.6K 136 54
                                    

Dermaga datang kesekolah dengan tampilan tidak seperti biasanya, lesu rambut yang begitu berantakan kedua bola mata yang berwarna merah karena tidak tidur semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dermaga datang kesekolah dengan tampilan tidak seperti biasanya, lesu rambut yang begitu berantakan kedua bola mata yang berwarna merah karena tidak tidur semalam.

Cowok itu menemui kedua sahabatnya yang sudah memesan sarapan diwarung mbak Siti. Dermaga langsung menjatuhkan badannya kekursi panjang itu.

Matanya sudah tidak tahan menahan rasa kantuknya, "Woi! Masih pagi dah tidur aja lo," teriak Niko yang mengaduk mie instan miliknya.

"Brisik!" geram Dermaga.

"Hahah marah dia!" gurau Megan. Dermaga bangkit dan duduk dihadapan mereka berdua. "Minta mie lo!" seru Dermaga yang mencium aroma sedap menusuk hidungnya.

"Enak aja! Beli sendiri." ujar Niko

"Yaelah pelit amat! Mbak Sit Mie satu!" seru Dermaga.

Melihat penampilan Dermaga yang berantakan membuat Megan sedikit mengernyitkan dahinya. Cowok itu mengaduk gelas didepannya dan melontarkan pertanyaan pada Dermaga.

"Dari mana aja lo?" tanya Megan.

Dermaga kembali merebahkan badannya tanpa memberi jawaban pasti kepada sahabatnya itu. "Dari rumah," ujar santai Dermaga.

"Hei Ga!" panggil Megan. Cowok yang dipanggil namanya itu hanya berdengung menjawab panggilan Megan. "Hei gue serius babi," decak Megan.

Dermaga kembali duduk dan menatap santai kedua sahabatnya itu, "Kenapa lo jarang masuk eskul? Lo kaptennya tolol!" ujar Megan.

Dermaga baru teringat jika dirinya masih menyandang gelar kapten basket di SMA Angkasa. Cowok itu menghela nafas panjang dan mengambil paksa makanan Niko yang berada didepannya.

"Gue udah males, nggak ada gunanya juga." ujarnya santai.

"Woi makanan gue itu." amuk Niko.

"Yaelah, ambil aja punya gue nanti."

Megan masih menanyakan hal itu serius. Cowok itu menatap Dermaga tajam berharap mendapat jawaban yang lebih serius. "Gue serius Ga! Lagi pula kita ada pertandingan minggu ini." ujar Megan yang mengejutkan Dermaga.

Uhuk!

Dermaga mengernyitkan dahinya, tentu saja dia kaget tiba-tiba saja ada pertandingan yang harus diikuti tanpa dia ketahui. "Kok gue nggak tahu? Siapa yang daftarin?" tanyw Dermaga mulai serius.

"Bokap lo!"

"Sial! Buat apa coba dia ikut campur segala," gerutu Dermaga.

Abimana selaku kepala sekolah dan juga Ayah dari Dermaga bisa dengan mudah memasukan club basket Dermaga kedalam pertandingan. Semua itu ia lakulan supaya lebih banyak lagi anaknya bisa mendapat penghargaan.

Memang tidak ada salahnya, tetapi kali ini Dermaga sudah tidak begitu peduli dengan club basketnya. Apalagi Abimana mendaftar tanpa pesetujuan dari kaptennya, kan namanya Babi.

DERMAGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang