•Mencoba berubah

8 6 8
                                    

                              ~Happy Reading~


Kini. Johan, Dony, Lucky, Kelvin, dan juga Willy sudah berada di kantin kampus tersebut. Mereka tengah memakan makanannya yang sudah mereka pesan sejak tadi, sambil sedikit berbincang.

"Nah, sekarang kita udah pada ngumpul nih. Waktunya kita obrolin sesuatu yang belum sempet si Johan ceritain. "Kelvin memulai pembicaraan.

"Bener tuh Han. Ayolah ceritain kenapa lu bisa sebahagia kayak tadi, " sambung Dony, yang sudah sangat penasaran.

"Iya Han, ayoklah. Jangan mendem sendiri doang, berbagi obrolan dong sama kita. " sambung Willy.

"Berbagi cerita dodol, " Lucky menyentil dahi milik Willy.

"Ck, sama aja kali. " kekeh Willy.

"Iyain biar cepet, " kata Lucky.

"Good. " Willy membentukkan jari jempolnya, ke Lucky.

Dan Lucky hanya menatap datar ke arah Willy, tanpa menggubrisnya.

"Siapa yang bahagia sih. Orang gue kayak biasanya juga, " dusta Johan.

"Masa sih Han?" Lucky tidak percaya.

"Iya, gue beneran gak bohong. " jawab Johan, masih tak mau mengakuinya.

"Ah gak asik lu, masa kagak ada apa-apanya. Kita udah kepo banget juga, lu malah gitu ke kita. " Kelvin sangat kecewa.

"Tau lu Han, sama sahabat sendiri gitu amat. " Lucky sungguh kecewanya.

"Lu kok gitu sih Han. Kenapa lu gak mau ngomong sih ke kita, siapa tau kita bisa bantu lu dan ngedukung lu. " Dony sangat kesal pada temannya, karena tak mau memberi tahunya.

"Maksudnya apaan Don?" Lucky mulai bertanya-tanya.

"Iya Don, maksud lu apaan?" Kelvin pun mulai kepo.

"Ya gak papa sih, siapa tau kita bisa tau masalahnya gimana, " jawab Dony.

"Apa sih lu, pusing bener omongan lu Don. " Lucky tak mengerti apa yang dikatakan oleh temannya.

"Kepo amat lu berdua. Yang punya ceritanya si Johan juga, kenapa lu pada kepo ke si Dony. " timpal Willy dengan entengnya.

"Diem lu, " sahut Kelvin bersama Lucky.

"Barengan lagi nih, haha. " ucap Johan tertawa.

"Kenapa sih lu selalu nurutin gue ngomongnya?" tanya Lucky.

"Gak tau juga lah gue, " sewot Kelvin.

"Gak tau, masa bisa barengan terus. " kata Johan.

"Kebetulan aja kali, " timpal Dony.

"Nah bener kata si Dony. Gak kayak lu berdua, ngeledekin kita aja kerjaannya. " ucap Kelvin, sambil menunjuk ke arah Johan dan Willy.

"Oke deh sorry, " ucap Johan.

"Udahlah, makan lagi aja. Adu mulut mulu lu pada, mubazir nih makanan kalo gak di habisin. " ucap Willy.

"Bener tuh kata si Willy. Udah abisin dulu tuh makanannya, sayang kalo gak di makan. "ujar Johan.

"Bilang aja lu gak mau kita tau Han. Pake acara ngeles segala rupa lu, " ucap Kelvin, masih kesal atas temannya.

"Oke fine. Ntar gue jelasin sama lu semua, tapi kalo udah kelar makannya. " Johan pun menyerah dan menuruti saja permintaan dari temannya.

"Dari tadi kek gitu, jadi kita gak nunggu-nunggu jawaban lu Han. " timpal Dony.

"Oke kalo gitu, kita tunggu makanannya habis. Nah, kalo udah baru lu langsung ceritain kayak gimana ya, " sambung Kelvin.

TERLALU CINTA [On Going]Where stories live. Discover now