•In Campus

13 8 5
                                    

   ~Happy Reading~


Dia adalah dosen pria di kampus tersebut. Dosen itu bernama bapak Arganta Wijaya, tapi suka di panggil oleh semua mahasiswa dengan panggilan Mr. Arga, karena mereka lebih suka dan nyaman memanggilnya dengan panggilan itu.

Semua mahasiswa di kelas tersebut berduduk rapi, tak ada yang bicara sepatah kata pun.

"Selamat pagi anak-anak, "sapa dosen Arganta.

"Pagi Mr. "jawab semua siswanya, dengan ramah.

"Baiklah, hari ini kita akan belajar mata kuliah sejarah ya. " ucap dosen Arganta.

"Baik Mr. " sahut mereka.

"Tegang amat ni kelas. Kayak yang ngeliat hantu aja ya, " bisik Dony pada Johan.

"Lu tau kan, Mr. Arga emang gitu orangnya, suka ngundang suasana jadi tegang gini. Apalagi kalo mau ujian, euhh bukan menegangkan lagi Don. " kata Johan, berbisik juga.

"Iya ya, disiplin banget dia. " ucap Dony lagi.

"Ya iyalah harus, sebagai seorang dosen harus bisa bersikap tegas dan sangat disiplin terhadap peraturan pembelajarannya. Kita juga harus begitu Don, jangan dianggap sepele kalo mau belajar. " nasihat Johan, dengan cara berbisik.

"Ohh begitu toh Han. Gaya bener temen gue ini, bisa ngomong sebijak itu, " kata Dony sambil menganggukkan kepalanya.

"Iyalah, Johan gitu. " sombongnya.

"Gue ngerasa aneh deh sama sikap lu yang sekarang Han, kayak gimana gitu gak biasanya lu begini. " heran Dony.

"Lu harusnya bersyukur Don, sama gue. Sebab gue udah mulai bijak dan jadi laki yang jauh lebih baik lagi. " ucap Johan.

"Emang sebelumnya lu gimana gitu orangnya?" tanya Dony pura-pura tidak tahu.

"Sebelumnya gue kurang ganteng, dan sekarang gue udah lebih keren lagi nih. " jawab Johan dengan muka malasnya, karena ulah temannya yang suka sengaja mengerjai dia.

"Hahahaha,.." Dony hanya tertawa kecil.

Brak

Dosen Arganta menggebrak meja yang berada di depannya. Semua siswa disana merasa terkejut atas suara gebrakan meja itu, dan mereka pun senyap.

"Kalian berdua ngapain dari tadi saya lihat bisik-bisik, bicarain apa kalian?" tegur dosennya pada Johan dan Dony.

Johan dengan Dony hanya diam saja, menundukkan kepalanya malu.

"Em, enggak Mr. Kita berdua cuman ngobrol biasa aja, " jawab Johan sedikit gugup.

"I-iya Mr. Kita cuman ngomongin tugas kuliah aja gak lebih, " sambung Dony dengan bicara gugup, karena sebenarnya mereka bukan membicarakan itu saja, dan mereka juga berdusta.

"Kalo mau bicarakan tugas yang lain, jangan di jam pelajaran saya. Nanti setelah selesai pembelajaran saya, baru kalian bicarakan lagi. Tapi, disaat jam kosong. " tegasnya dan menasehati mereka berdua.

"Baik Mr. " sahut Johan, dan Dony pun mengangguk paham.

"Kami minta maaf ya Mr. " ucap Dony, sambil menundukkan kepalanya memohon.

"Ya sudah. Jangan di ulangi lagi ya, " peringat dosen Arganta.

"Baik Mr. " jawab Johan.

"Ya sudah, kita mulai saja pembelajarannya. " Dosen Arganta pun memulainya.

"Lu sih Don, malah ngajak ngobrol gue. " bisik Johan dengan kesal.

"Ya sorry, mulut gue emang gak bisa diem Han. " ucap Dony mengakuinya.

TERLALU CINTA [On Going]Where stories live. Discover now