•Istirahat

46 27 45
                                    

                               Happy Reading

Di kantin,

Kini semua siswa dan siswi telah berhamburan menuju kantin yang berada di sekolah SMAN 5 SILA. Di sekolah pasti kantin yang sudah di tunggu tunggu oleh semua siswa maupun siswi. Dan waktu pun memang sudah menunjukkan pukul 10.00, dan itu sudah saatnya istirahat.

Hairiz dan juga Ryan mereka berdua sudah menuju lapak kantin yang akan mereka tujui yaitu warung mie dan ada juga beberapa aneka macam makanan ringan.

Hairiz menghampiri bangku yang ada di kantin tersebut dan cukup untuk mereka berdua makan di sana. Para siswa dan siswi pun ada yang telah duduk di meja bangkunya yang sudah mereka booking, ada juga yang tengah memesan makanannya.

"Riz, lu mau makan apa biar gue pesenin sekalian? " tanya Ryan pada sang teman.

Hairiz tengah berpikir apa yang akan dia beli.

"Apa aja deh yang penting makanan bukan batu, " jawabnya sambil tergelak tawa kecil.

"Ya iyalah makanan masa batu, ya kali lu mau makan batu bisa keras tuh perut. " kata Ryan ikut tergelak.

"Ahaha ya udah samain aja sama lu mau pesen apa aja boleh gue mah, " katanya sambil tertawa kecil.

"Oke asiap bro, " katanya dan mulai menghampiri kedai makanan yang akan dia pesan.

Hairiz kini terduduk di bangku yang cukup lebar sambil memainkan ponselnya dan menunggu pesanannya yang di pesan oleh sang teman.

Tiba-tiba ada seorang lelaki bertubuh tinggi dan memakai seragam yang rapi dan juga lengkap. Tak lupa dia pun memiliki wajah yang tampan juga berkulit putih. Dia adalah salah satu anggota OSIS di sekolah itu, sekaligus dia adalah ketua OSIS. Lelaki itu bernama Satria tama dan sering juga di panggil Satria kadang juga Tama.

Dia menghampiri Hairiz yang masih sibuk memainkan ponselnya. Karena di sekolah SMAN 5 SILA, memang sudah di perbolehkan membawa dan memakai handphone itu pun untuk keperluan pembelajaran di sekolah, jadi siswa dan juga siswi di sekolah tersebut dapat membawa ponselnya masing-masing.

"Hey Riz, lu lagi apa? " tanyanya basa basi sambil menepuk pundak sang empunya.

Hairiz sedikit terkejut atas kedatangan seorang lelaki yang cukup bertubuh tinggi.

"Ehh Sat, ngagetin gue aja. " ucapnya sambil menolehkan wajahnya pada Satria.

"Yeu biasa aja kali kayak yang liat hantu aja lu, " gelak tawanya dan langsung terduduk di salah satu bangku dekat Hairiz yang masih kosong.

"Lu ngapain Riz? " tanyanya lagi yang belum sempat di jawab oleh lelaki itu.

"Gue, " sambil menunjuk dirinya sendiri. Satria menganggukkan kepalanya.

"Gue lagi nungguin ayam menetas nih sat. " jawabnya dengan santai.

"Gue nanya serius Riz. " tegasnya.

"Yah elu namanya juga di kantin, ya pasti mesen makanan lah masa yang lain gimana sih lu. " sahutnya menjelaskan.

"Ya, gue basa basi aja sih tapi gue udah tau juga kali. " kata Satria sambil merapikan dasi miliknya yang terpasang di lehernya.

"Kalo lu tau kenapa mesti nanya, " kata Hairiz.

"Hehe, canda bro kalem dong, " Satria menyengir sambil menepuk-nepuk pundak sang teman.

"Si Ryan mana Riz, biasanya lu suka berdua kalo mau kemana mana? " tanya lagi Satria yang memang tidak tau.

"Lagi mesenin makanan buat gue sama dia. " jawabnya sambil melihat-lihat sang teman yang belum juga kunjung kembali.

TERLALU CINTA [On Going]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum