•Healing

4 2 0
                                    

∆Happy Reading∆


Hari ini adalah hari dimana keempat anak remaja lelaki bersaudara akan menikmati liburan bersama. Dikarenakan juga, jadwal hari ini adalah jadwal weekend mereka. Jadi mereka berempat, sengaja menyempatkan waktu untuk berkunjung ke suatu tempat yang lumayan dapat menenangkan hati dan pikirannya. Maklum, aktivitas di luar membuat mereka sedikit pening, mumet. Jadi, di putuskan saja untuk pergi liburan.

Yang ikut liburan itu hanya Razka, Johan, Hairiz, sama Zian. Jibran dengan Nakata tidak ikut. Sebab, kebetulan mereka hari ini harus sekolah. Maklumlah anak rajin. Tapi memang betul sih, mereka tidak ada hari libur sekarang.

Makanya, Nakata dan Jibran berangkat saja ke sekolah. Lagi pula, ayah dan ibunya pun ada di rumah. Terkecuali ayahnya. Dia masih harus bekerja hari ini, sebab ada meeting yang sangat penting dengan kliennya. Riana lah yang sendiri lagi di rumah. Hmm, yang sabar ya bund (

Saat ini, keluarganya tengah sarapan pagi bersama terlebih dahulu. Supaya bisa menguatkan tenaga mereka untuk beraktivitas di luar. Pun, waktu masih menunjukkan pukul 06.10 pagi. Ada waktu lah untuk bersiap-siap, sekitar beberapa menitan lagi.

"Oh iya. Razka, kalian jadi liburan ke Yogyakarta?" Rusyadi membuka suara pertama.

"Jadi lah Pa. Masa enggak. Ya kan bang?" jawab Zian, lalu bertanya pada Razka.

"Ya jadi Pa. Lagian, Razka hari ini lagi libur kerja. Jadi sekali-kali liburan, itung-itung refreshing. Biar gak terlalu mumet banget sama kerjaan. " jelas Razka, lalu mengambil sesendok nasi untuk dikenai ke dalam mulutnya.

"Hmm, bener itu Pa. Johan juga kayaknya butuh healing deh. Soalnya ya, kuliah hari ini lagi libur. Jadi, ikut aja deh jalan-jalan. Pusing juga mikirin tugas kampus terus. " sambung Johan, sedikit berkeluh kesah.

"Ya, Mama sama Papa izinin aja sih kalian liburan. Tapi ingat, jaga kesehatan kalian dan jangan macem-macem disana. Saling jaga satu sama lain ya, hati-hati ngejalanin kendaraannya. Awas!" nasihat Riana, memperingatinya.

"Siap Mama ku tersayang, tercinta. Kita janji, gak bakalan macem-macem disana. Baik-baik kok. Papa sama Mama tenang aja ya. " ucap Razka.

"Betul itu. Mama sama Papa jangan khawatir, kita bisa jaga diri kok. Lagian, udah dewasa juga kan kita?" lanjut Hairiz, dengan gaya bicaranya.

"Lu mah ABG bang. " tukas Zian tiba-tiba.

"Ya iyalah ABG, masa aki-aki. " timpal Razka.

"Hahaha, kakek-kakek ganteng. " ejek Nakata.

"Sembarangan lu Yan kalo ngomong. Awas aja ya, ntar gue tinggalin lu di Yogya. " ancam Hairiz, sambil menunjuk-nunjuk ke arah Zian.

"Apaan sih bang. Maksud gue itu, ABG: anak baru gede. Ahahaha.., " ujar Zian, lalu menertawakannya dengan puas.

"Ya ampun. Zian, kamu ini ya bisa-bisanya ngomong begitu sama abang kamu sendiri. Gak baik lho nak. " ucap Riana, tak habis pikir dengan anak remaja yang satu itu.

"Emang ya, kalian tuh kalo udah saling ejek sama satu orang, merembet ke semuanya. Satu untuk semua kayaknya, hadeuuh. " pungkas Rusyadi, lalu menggelengkan kepalanya frustasi.

"SCTV dong. Xixixii, " timpal Nakata, sambil cekikikan.

"Mulut lu emang gak ada sopan santunnya sama abang sendiri. Wah kebangetan lu Yan. " cibir Hairiz.

TERLALU CINTA [On Going]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن