•Keluarga Qila

2 2 0
                                    

✷Happy Reading✷


Hari ini adalah hari yang kelima bagi Syaqila kuliah di University of sains. Dia juga sudah dapat berinteraksi dengan teman-teman barunya di kampus itu dan dapat mempelajari mata kuliah dengan baik. Lagi pula, Syaqila anaknya mudah mengerti pada materi pembelajaran, jadi dia tidak terlalu sulit untuk mempelajarinya. Dia juga bisa menjadi kebanggaan guru, dosen serta mahasiswa disana, meski baru beberapa hari dia kuliah di kampus tersebut.

Memang Syaqila ini anaknya pandai dan baik terhadap orang lain, bahkan pada orang yang baru dia kenal, dia mudah ramah dengan sesamanya.

Kini, Syaqila sudah mempersiapkan diri untuk berangkat kuliah hari ini. Dia sudah bersiap-siap dari pagi tadi, jadi tinggal sarapan saja. Ibunya pun sudah menyiapkan sarapan pagi untuknya dan keluarganya.

Di ruang tersebut sudah terdapat ibu dan ayahnya. Sementara saudaranya masih berada di kamarnya. Mungkin masih tidur atau masih siap-siap.

"Pagi Ma, Pa. " sapa Qila, setelah sampai di tempat.

"Pagi juga sayang. " sahut kedua orang tuanya.

"Ayok sarapan dulu nak, " suruh ibunya. Yang bernama bu Meisya Natalina.

"Ohh ya, kakak kamu belum bangun?" tanya sang ayah. Yang bernama pak Reno Argadana.

"Belum kayaknya Pa. Kan udah biasa kak Angel tuh suka siang bangunnya, " lanjut Syaqila.

Ya nama kakak perempuannya itu bernama Angel Libyana, tapi sering di panggil Angel saja. Syaqila mempunyai dua saudara,  yang pertama adalah Angel kakaknya  dan yang satunya lagi adalah adik kecilnya yang bernama Rangga Albiyan. Dan Syaqila ini anak yang kedua dari ibu dan ayahnya, Rangga itu anak bungsunya.

"Terus adik bontot kamu mana?" tanya Meisya.

"Tadi aku liat, dia lagi di kamar mandi Ma. " jawab Syaqila.

"Ya sudah kalo begitu, kita duluan aja sarapannya. " pinta ibunya.

"Yahh, jangan dulu Ma. Kita tunggu aja dulu kak Angel sama Rangga ya. " pinta Syaqila, ingin bersama-sama.

"Tapi ini kan udah pukul 6 lebih Qila. Nanti kamu bisa kesiangan lho. " sahut Reno, ayahnya.

"Enggak kok Pa, tenang aja. Lagian kan gak terlalu jauh juga kampusnya dari sini. Ya kan?" Syaqila terkekeh.

"Ya sudahlah Pa, gak apa-apa. Qila juga kan anaknya gesit. Jadi gak bakalan kesiangan lah." ucap Meisya dengan yakin.

"Nah, bener kata Mama. Hehe, " ucap Qila, lalu tersenyum.

"Okelah kalau begitu. Tapi nanti Papa anterin kamu ke kampus ya?" tawar ayahnya.

"Gak usah Pa. Nanti Qila bareng sama kak Angel aja. Sekarang dia lagi siap-siap kali. " tolak Qila, dan memastikan pada kakaknya.

"Ya sudahlah, Papa juga gak bisa maksa kamu." pasrahnya.

"Ya udah. Sarapan dulu ah yuk, " ajak Meisya.

Belum juga mereka makan sesuap nasi, Angel dan juga Rangga, adiknya Syaqila sudah tiba di ruang tersebut dan sudah rapi memakai pakaiannya dengan lengkap.

"Pagi semua. " ucap Angel bersama Rangga.

"Hmm, baru selesai siap-siap nya nih?" Meisya malah bertanya, bukan menjawab.

"Pagi juga nak. Yuk langsung sarapan aja, keburu siang. " suruh Reno.

"Maaf ya, tadi aku nyari dulu kartu nama jadi cukup lama juga. Hehe, " ucap Angel.

"Iya Ma, Pa. Rangga juga tadi lagi nyariin buku penting aku, jadi lama deh. " sambung Rangga.

"Makanya, kalo nyari sesuatu yang penting itu simpan baik-baik di tempatnya jangan sampe lupa ya. " nasihat ibunya.

TERLALU CINTA [On Going]Место, где живут истории. Откройте их для себя