•Mengingat

3 3 0
                                    

∆Happy Reading∆

Pernikahan Natan dengan Danisa sudah dilakukan dengan baik, lancar dan dapat menghadirkan kebahagiaan antara mereka berdua juga keluarganya.

Sudah satu minggu mereka menjalin hubungan yang sudah halal pastinya, dan acara pernikahan mereka juga sudah cukup lama dilakukan. Kebetulan hari ini Natan bersama Danisa, istrinya sedang pergi berbulan madu ke Eropa. Mungkin akan beberapa hari mereka disana. Biasalah, pengantin baru mau bulan madu dulu selama beberapa hari ya.

Jadi untuk hari ini, yang berada di rumahnya tersisa keenam anak remaja lelaki bersaudara.  Yang pasti, mereka masih sibuk dengan kegiatan sehari-harinya. Yang kuliah sibuk sama kuliahnya, yang kerja sibuk dengan pekerjaannya, begitu juga dengan yang masih anak sekolah.

Saat ini, mereka sedang berada di sebuah ruangan yang terdapat menu-menu makanan masakan sang ibu tercinta. Ayahnya pun, hari ini berangkat kerja sendiri saja karena Natan sudah berumah tangga sekarang. Mereka akan tinggal di apartemen milik ayahnya, lagi pula itu pun keinginan mereka berdua tinggal disana. Supaya tak ada yang mengganggu waktu mereka berdua.

"Hmm, udah sepi aja nih rumah gak ada bang Natan. " lirih Hairiz.

"Kenapa mesti sedih? Harusnya kita ikut seneng dong, kalo bang Natan udah memulai hidup baru sama istrinya. " tukas Razka.

"Yaps bener tuh kata bang Razka. " Zian sependapat dengannya.

"Lu sedih apa gak ada lagi yang bisa lu ajak main Riz?" timpal Johan.

"Jangan-jangan bang Riz, gak ada waktu kali buat iseng lagi ke bang Natan. Ya kan?" sambung Jibran, lalu tertawa kecil.

Ayah dan ibunya hanya sibuk dengan makanannya saja, tak ada sedikitpun membuka suara. Sudah terbiasa mereka mendengar ocehan anak remajanya itu. Jadi, lebih baik nikmati saja menu makanannya.

"Ehh, gue seriusan nih. Gue bener-bener sedih banget gak ada bang Natan. Ya, mungkin gue udah sayang banget sama dia, jadinya rindu deh. " ucap Hairiz, lalu murung kembali.

"Yaa, lu harus terima aja. Udah seharusnya abang kita ngejalanin hidup baru dan berumah tangga. Nanti juga kalo mereka ada waktu, pasti mampir main kesini. Masa lupa sama kita semua. Ya gak?" tutur kata Razka, lalu meminta persetujuan dari yang lain.

"Yah bener. " sahut mereka.

"Iya sih bener. Yaa, gue cukup doain mereka aja dari sini. Semoga rumah tangga bang Natan sama kak Danis bahagia selalu dan baik-baik saja sampai tua nanti. " ucap doa Hairiz.

"Amiin. " sahut yang lain, termasuk dengan kedua orang tuanya.

"Udah Riz, kamu jangan sedih. Kan masih ada Mama, Papa dan saudara kamu ini. Masa anak ganteng sedih sih. " ucap Riana, memberi kasih sayang.

"Iya bang, kan kita semua sodaraan. Jadi santai aja, kita gak bakalan ninggalin lu kok. " sambung Naka.

"Hmm, makasih ya semua. Iriz bangga banget punya kalian. Bahagia banget deh bisa satu keluarga yang baik. Makasih Ma, Pa. " ucap haru Hairiz.

"Iya sama-sama. Kita juga seneng, dan bersyukur banget punya anak yang baik seperti kalian. Ya kan Pa?" balas Riana.

"Ya bener Ma. Pokoknya, kalian harus akur terus, damai dan saling menyayangi, saling menjaga satu sama lain ya. " nasihat Rusyadi.

"Betul kata Papa kalian. Kalian harus saling menjaga, melindungi, dan saling support ya nak. " lanjut Riana.

"Pastinya Pa, Ma. Kita kan anak baik, sekaligus anak gantengnya Papa sama Mama. " bangga Johan.

TERLALU CINTA [On Going]Where stories live. Discover now