JERMAN

1.1K 256 60
                                    

5 Tahun Kemudian....

Pagi ini di rumah sederhana keluarga Dewangga terjadi keributan kakak beradik yang merebutkan sebuah telur mata sapi.

"Aku yang itu ka... Aku suka yang itu" ucap Athar menunjuk pada telur nata sapi yang bagian kuningnya matang merata.

"Yang itu punya kakak.... Athar minta lagi sama mamah sana" jawab Reyna yang langsung mengambil telur tersebut.

"Mamah...." Teriak Athar dengan suara yang sudah mau menangis.

"Nangis terus bisanya..." Ejek Reyna dan benar saja Athar menangis sehingga membuat Andin yang sedang berada di dapur membuat kue pun langsung berlari menghampiri kedua anaknya itu.

"Kenapa nangis de?" Tanya Andin panik.

"Kakak ambil telur aku mah" jawab Athar yang menangis.

"Mamah kan udah bikin telurnya 5 jadi pasti kebagian semua" ucap Andin sembari menenangkan Athar.

"Aku mau yang kuning telur nya matang mah" jawab Athar yang masih menangis.

"Udah-udah jangan nangis nanti mamah bikinin lagi" ucap Andin dan seketika tangisan Athar pun berhenti.

"Ini jagoan papah kenapa nangis nak?" Tanya Al yang baru saja datang ke meja makan dengan pakaian santainya karena Al akan berangkat ke toko kue.

"Kakak Reyna nya nakal" jawab Athar sembari menunjuk Reyna yang asik makan.

"Kenapa ka?" Tanya Al kepada Reyna dan Reyna pun langsung melirik ke arah Al.

"Telur kakak yang kuning nya matang mau di ambil sama Athar" jawab Reyna dan Al pun langsung mengangguk paham karena memang Reyna tidak suka telur setengah matang.

"Yaudah nanti Athar dibuatin lagi sama Mamah ya" ucap Al dan Athar pun mengangguk. Tak lama berselang Andin datang dengan membawa telur mata sapi yang kuning nya matang untuk Athar.

"Ini telurnya, sekarang makan nanti kalian berdua terlambat ke sekolah nya" ucap Andin dan Athar pun langsung makan dengan lahap.

"Ndin... Kamu ingat gak hari ini hari apa?" Tanya Al dan Andin pun langsung memikirkan pertanyaan suaminya itu.

"Sekarang tanggal 25 April, Oiya aku inget mas hari ini ulang tahun Aletha" ucap Andin yang langsung mengingat hari ini adalah ulang tahun Aletha.

"Kalau dia masih ada sekarang usianya sudah 22 tahun dan pasti di usianya sekarang dia semakin cantik" ucap Al dan Andin pun langsung menggenggam erat tangan Al untuk menguatkan suaminya itu.

"Mah, aku kangen sama Kak Aletha" timpal Reyna dengan suara yang sendu.

"Mamah juga kangen sama Kak Aletha sayang" jawab Andin dengan senyuman.

"Pah, kapan kita ke makam ka Aletha lagi?" Tanya Reyna yang ingin sekali pergi ke Makam Aletha karena terakhir ia ke makam Aletha 4 tahun yang lalu tepat satu tahun setelah kepergian Aletha.

"Nanti ya nak, kalau papah ada uang kita sama-sama pergi ke Bali lagi berziarah ke makam Kak Aletha" jawab Al dengan air mata yang menetes dari matanya.

"Aku belum pernah ketemu sama Kak Aletha" timpal Athar dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Telen dulu nasinya de" tegur Reyna dan Athar pun langsung menelan nasi yang ada di mulutnya itu.

"Kamu pernah ketemu sama Kak Aletha waktu kamu masih bayi" jawab Andin.

"Tapi kan waktu aku bayi gak inget apa-apa mah" ucap Athar dan membuat mereka semua tersenyum.

Wife For My FatherWhere stories live. Discover now