Saat Aletha hendak keluar dari gedung itu ia tidak sengaja melihat ada cleaning servis yang sedang dimarahi oleh salah satu karyawan disana, dan ia pun melihat bahwa karyawan tersebut meminta si cleaning servis itu membersihkan sepatu nya yang kotor. Dengan segera Aletha berlari ke arah mereka dan..
"Hei kamu.. berdiri!" Ucap Aletha kepada Mba Reni Cleaning Servis yang sedang berjongkok untuk membersihkan sepatu karyawan dihadapannya
"Saya heran deh kenapa ada karyawan di kantor ini yang kelakuan nya kaya kamu, gak punya etika dan rasa hormat sama sekali sama orang yang lebih tua" Ucap Aletha dengan nada yang sedikit menyinggung
"Maafkan saya nona, saya gak bermaksud tidak sopan kepada Mba Rani, saya mohon jangan adukan saya ke pa Aldebaran" mohon karyawan tersebut
" Dari pada kamu disini hanya memohon kepada saya mending kamu balik ke ruangan kamu dan lanjutkan pekerjaan kamu sebelum kamu bener-bener di pecat oleh papah saya karena lalai dalam bekerja" Singgung Aletha yang geram melihat tingkah karyawan tersebut
" Baik nona, saya minta maaf sekali lagi, saya juga minta maaf ya mba Rani" ucap karyawan itu dan berlalu pergi
"Terimakasih ya nona, sudah membantu saya" ucap Mba Rani
"Mba Rani kalau disuruh-suruh kaya gitu lagi jangan mau yaa, karena itu bukan kapasitas pekerjaan mba Rani" ucap Aletha dengan sopannya kepada Mba Rani, lalu Aletha pun pamit dari hadapan mba Rani dan langsung berjalan menuju bandara
Ternyata dari kejauhan ada seorang wanita yang memperhatikan kejadian tadi, lalu wanita itu segera menghampiri mba Rani.
"Mba gak apa-apa?" Tanya Andin, iya Andin memperhatikan semua kejadian tadi dan ia kagum dengan anak dari bos nya itu yang sangat baik dan sopan memperlakukan karyawan papah nya tanpa memandang status nya.
"Enggak, saya tidak apa-apa, untung ada non Aletha tadi yang bantu saya, saya salut sama pa Aldebaran bisa merawat dan mendidik anaknya dengan baik seorang diri" ujar mba Rani
"Seorang diri?" Tanya Andin yang mengerenyitkan dahinya
"Iya, jadi sekitar 6 Tahun yang lalu istri pa Aldebaran meninggal dunia karena kecelakaan dan sejak saat itu pa Al yang merawat dan mendidik anaknya seorang diri, dan sampai sekarang pa Al memilih untuk tidak menikah lagi bahkan ia sangat cuek terhadap wanita karena ia hanya ingin membahagiakan putri semata wayangnya saja" Penuturan mba Rani yang membuat seorang Andin yang tadinya berfikir bahwa bos nya itu sangat galak dan tidak memiliki hati seketika pudar dan Andin pun hanya bisa terdiam mendengar nya.
"Ternyata pa Al tidak seperti yang saya bayangkan" gumam Andin dalam hati
Jam menunjukkan pukul 17.30 itu artinya semua karyawan PT.Aldebaran Cooperation akan kembali ke rumahnya masing-masing. Namun tidak dengan Andin yang mendapatkan hukuman dari Aldebaran untuk membersihkan semua toilet kantor ini.
Andin pun memulai membersihkan toilet-toilet kantor dari lantai dasar terlebih dahulu, ia mengerjakan dengan cepat tapi tetap bersih agar ia bisa segera pulang karena pasti Reyna sudah menunggunya dirumah. Setelah hampir 4 Jam ia membersihkan Toilet dari lantai bawah sampai dengan lantai 29 Kini ia tinggal membersihkan toilet lantai paling atas yaitu lantai 30. Tak butuh waktu lama Andin membersihkan toilet di lantai 30 karena toilet di lantai itu tidak sebanyak toilet-toilet dilantai bawah, saat ia melewati sebuah ruangan yang mana ruangan tersebut adalah ruangan milik CEO PT. Aldebaran Cooperation ia melihat ruangan tersebut masih menyala dan pintu nya terbuka sedikit, dengan nyali yang besar Andin mendekat ke ruangan itu memastikan bahwa tidak ada orang asing yang masuk ruangan itu. Namun, saat Andin baru saja memegang gagang pintu ruangan itu, tiba-tiba dari arah dalam ruangan itu ada seorang yang menarik gagang pintu itu dengan kuat sehingga membuat tubuh Andin terjatuh.
YOU ARE READING
Wife For My Father
Short StoryPerjuangan seorang ayah yang membesar kan putri nya seorang diri karena sang istri pergi meninggalkan nya untuk selamanya. Lelaki itu bernama Aldebaran Dewangga, Al begitu sapaan semua orang untuk nya dia adalah seorang pemilik perusahaan besar di I...