POSITIF?

2.2K 285 53
                                    

"Assalamualaikum" ucap Aletha dengan nada yang lemas saat memasuki rumah.

"Waalaikumsalam... Sayang, kamu kemana aja si? Mamah telpon gak  diangkat" jawab Andin yang langsung menghampiri Aletha.

"Maaf ya mah, Handphone Aletha Lowbet" Ucap Aletha

"Kamu kenapa sayang, ko lemes gitu nak?" Tanya Andin

"Aku gak apa-apa mah, kayanya aku kecapean aja mah" jawab Aletha

"Yaudah kalau gitu kamu ganti baju udah itu makan dan istirahat ya sayang" ucap Andin dan diangguki oleh Aletha dan setelah itu Aletha langsung pamit pergi ke kamar, sesampainya di kamar Aletha tidak langsung berganti baju tetapi ia langsung merebahkan diri nya di kasur karena hari ini sangat melelahkan untuk Aletha.

"Sayang... Udah ganti baju belum" ucap Andin yang baru saja masuk kedalam kamar Aletha.

"Kayanya kamu cape banget nak" ucap Andin sembari mengelus lembut rambut Aletha.

"Nak.. bangun dulu ya sayang ganti bajunya dulu trus makan" ucap Andin membangunkan Aletha. Aletha yang memang tidak terlalu sulit untuk dibangunkan pun langsung terbangun dari tidurnya.

"Mah..." Ucap Aletha

"Ganti baju dulu ya sayang, mamah ambilin makan untuk kamu dulu ya" ucap Andin diakhiri dengan kecupan di dahi Aletha.

"Iya mah" jawab Aletha. Aletha pun langsung beranjak ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Tak butuh waktu lama Andin sudah kembali membawa nampan berisi makanan untuk Aletha.

"Lagi ganti baju kayanya" gumam Andin yang tidak melihat adanya Aletha dikamar itu. Sudah hampir setengah jam Andin menunggu Aletha pun tak kunjung keluar dari kamar mandi dan membuat Andin khawatir.

"Sayang... Udah selesai belum ganti bajunya?" Ucap Andin sembari mengetuk pintu kamar mandi Aletha dan pintu kamar mandi pun langsung terbuka dengan kondisi rambut Aletha yang basah setelah keramas.

"Kamu mandi ya?" Tanya Andin

"Hehe iya mah, buat seger" jawab Aletha.

"Yaudah makan dulu ya, udah itu minum obatnya" ucap Andin dan langsung dilakukan oleh Aletha.

"Ini pasti bukan mamah yang masak" tebak Aletha

"Ko kamu tau nak?" Tanya Andin

"Rasanya beda mah" jawab Aletha sembari terus mengunyah makanan yang ada di mulutnya.

"Mamah tadi temenin Reyna di sekolah trus pulang nya ke mall dulu sama Reyna soalnya adik kamu pengen main di Timezone" ucap Andin menjelaskan kepada Aletha.

"Ohh gitu.. tapi nanti malam mamah yang masak ya" jawab Aletha

"Iya sayang nanti mamah yang masak" ucap Andin dan diberikan senyuman oleh Aletha. Setelah Aletha menghabiskan makanannya Aletha meminta Andin untuk menemaninya sampai ia tidur.

"Tadi gimana di sekolah" tanya Andin yang juga sudah berbaring sembari memeluk Aletha.

"Kaya biasa aja si mah" jawab Aletha yang sudah mulai mengantuk.

"Kak, inget selalu kata papah ya, kamu pacaran sama Ricky jangan sampai melewati batas ya sayang" ucap Andin yang senantiasa mengelus lembut rambut Aletha.

"Kak.." panggil Andin karena tidak mendapat jawaban dari Aletha dan saat ia lihat Aletha sudah tertidur dengan gerakan perlahan Andin bangkit dari tempat tidur agar tidak membangunkan Aletha.

Andin pun berjalan keluar kamar sembari membawa nampan bekas makanan Aletha. Namun, saat ia melewati kamar mandin mata Andin tak sengaja melihat keranjang pakaian kotor Aletha yang terbuka dan bajunya berantakan, Andin pun langsung menyimpan nampan bekas makanan itu di meja kecil kamar Aletha dan langsung membereskan pakaian kotor Aletha.

"Darah.." Gumam Andin saat melihat bercak darah di rok sekolah Aletha.

"Apa mungkin Aletha datang bulan ya, tapi tadi pagi dia masih sholat subuh ko, nanti aku tanya aja deh" lanjutnya yang takut terjadi sesuatu pada Aletha karena operasi transplantasi ginjal nya yang belum sembuh total.

Setelah membereskan pakaian kotor Aletha ia langsung pergi ke dapur untuk memasak makan malam.....

_*_

Hari demi hari telah berlalu kondisi Aletha sudah semakin membaik bahkan sudah kembali normal lagi. Dua Minggu lagi usia Aletha genap 17 tahun.

"Sayang... Sweet seventeen kamu mau di rayakan dimana?" Tanya Al saat mereka semua tengah menikmati sarapan di hari Minggu ini.

"Oiya ya.. aku 2 Minggu lagi ulang tahun ke 17" jawab Aletha yang tidak sesuai dengan pertanyaan Al

"Papah nanya loh, kamu mau dirayakan dimana birthday party nya?" Ucap Al sedikit kesal.

"Hehe.. aku terserah papah aja deh, tapi yang pasti aku mau konsepnya outdoor" jawab Aletha sembari cengengesan.

"Yaudah nanti papah dan mamah yang akan siapkan semuanya ya kan mah?" Ucap Al sembari menyenggol tangan Andin.

"Iya mas" jawab Andin lesu

"Kamu kenapa?" Tanya Al yang melihat Andin lesu seperti banyak pikiran

"Gak apa-apa mas" jawab Andin

"Bener gak apa-apa? Ko kaya banyak pikiran gitu si ndin?" Ucap Al yang tak percaya

"Iya mas aku gak apa-apa" jawab Andin meyakinkan dan Al pun terpaksa percaya kepada Andin.

Setelah sarapan selesai Aletha kembali kedalam kamar dan disusul oleh Andin yang juga masuk kedalam kamar Aletha

"Loh mah, ada apa mah?" Tanya Aletha bingung melihat Andin yang masuk kedalam kamar Aletha juga.

"Mamah mau bicara sama kamu" ucap Andin serius dan akhirnya mereka berdua berbincang-bincang untuk waktu yang cukup lama dan setelah itu Andin pergi keluar kamar Aletha.

Matahari yang bersinar sangat terik siang ini membuat Al sangat kehausan dan ia berencana meminta Andin untuk membuatkan ia minuman namun Andin sedari tadi tidak ada di kamarnya dan akhirnya Al pergi ke kamar Aletha berharap bertemu Andin disana.

"Sayang..." Teriak Al ketika membuka pintu kamar Aletha. Namun, Al tidak bisa menemukan Andin ataupun Aletha disana karena kamar Aletha kosong dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke ruang keluarga namun saat Al hendak menutup pintu kamar Aletha matanya tertuju pada benda kecil yang berada di atas meja kecil kamar Aletha.

"Tespeck?" Gumam Al yang bertanya-tanya

"Astaghfirullah, ini tespeck positif punya siapa?, Apa jangan-jangan Aletha" lanjutnya yang terkejut melihat tespeck positif tersebut. Al yang panik langsung berlari keluar kamar mencari keberadaan Aletha.

"Jelasin sama papah" ucap Al yang membanting tespeck positif itu dihadapan Aletha yang tengah memainkan handphone nya di ruang keluarga.

"Papah dapet dari mana?" Tanya Aletha gelagapan.

"Kamu hamil Aletha?" Tanya Al dengan mata yang berkaca-kaca

"Pah... Aletha bisa jelasin ini pah" jawab Aletha panik

"Siapa yang udah berani-beraninya buat kamu seperti ini?" Ucap Al yang tak menghiraukan ucapan Aletha

"JAWAB PAPAH ALETHA" Bentak Al yang membuat Aletha terkejut dan meneteskan air mata nya.......

To be continued

Jangan lupa untuk vote dan Coment yaa temen-temenku...


Wife For My FatherOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz