KARENA CINTA

2K 358 54
                                    

"Papah.....bangun pah" teriak Aletha yang disertai derai air mata disamping tubuh Aldebaran yang terbujur kaku.

"Mas bangun sayang, aku minta maaf udah ninggalin kamu mas" ucap Andin yang juga menangis sembari menggenggam erat tangan Aldebaran.

"Papah tega tinggalin aku, papah janji sama aku gak mau meninggalkan aku, bangunan pah..." Ujar Aletha yang terus menerus mengguncangkan tubuh Aldebaran agar terbangun.

"Mas, sebentar lagi anak kita akan lahir jadi kamu bangun ya, kamu gak boleh tinggalin aku" ucap Andin yang menarik paksa tangan Aldebaran ke arah perutnya agar merasakan gerakan dari bayi mereka.

"Untuk semua keluarga harap menunggu diluar ya, jenazah akan kami urus terlebih dahulu sebelum diberikan kepada pihak keluarga" ucap seorang suster yang masuk kedalam ruangan yang diselimuti kesedihan itu.

"Enggak sus, papah saya masih bisa diselamatkan" ucap Aletha yang menentang suster tersebut.

"Mohon maaf mba, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" jawab suster tersebut. Dengan menarik paksa Aletha dan Andin suster tersebut membawa brankar jenazah Aldebaran dan....

"Papahh..." Teriak Aletha yang terbangun dari tidurnya

"Astaghfirullah, ya Allah untung cuma mimpi" ucap Aletha yang langsung terduduk di kursi rumah Andin. Andin yang berada di dapur mendengar teriakkan Aletha pun panik dan langsung menghampiri Aletha.

"Kenapa sayang?" Tanya Andin

"Aku mimpi buruk mah" jawab Aletha tanpa memberitahu mimpinya seperti apa.

"Mamah kira kamu kenapa, yaudah mending kamu tidur di kamar aja sayang sama Reyna ya nanti kalau masakan mamah udah selesai kita makan siang bareng" ucap Andin yang lega karena Aletha hanya mimpi buruk.

"Aku bantu ya mah" ucap Aletha menawarkan bantuan kepada Andin.

"Gak usah sayang biar mamah aja ya" jawab Andin dan Aletha pun tak memaksa lagi. Andin melanjutkan aktivitasnya di dapur dan saat ia tengah memotong sayuran tangannya teriris pisau.

"Aws...sakit banget" ucap Andin yang kesakitan.

"Mas Al lagi apa ya sekarang? Ko aku jadi tiba-tiba kepikiran mas Al" gumam Andin bertanya pada dirinya sendiri.

"Semoga mas Al baik-baik aja dan gak lupa makan" lanjutnya dan Andin pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan lukanya. Namun, saat ia selesai membersihkan lukanya Andin tak sengaja menginjak sabun batangan yang berada di lantai dan....

BRUK

Andin terpeleset di kamar mandi dan ia merasakan sakit di bagian perut nya.

"Ya Allah sakit... To-long Aletha..."teriak Andin kesakitan sembari memegang perutnya.

"Aletha... Tolong mamah sayang" ucap Andin berteriak memanggil Aletha. Aletha yang mendengar dari dalam kamar pun segera berlari menuju suara Andin.

"Astaghfirullah, mamah" ucap Aletha terkejut karena melihat banyaknya darah yang mengalir di kaki Andin.

"Mamah sabar ya aku cari bantuan dulu kedepan" ucap Aletha dan langsung berlari keluar rumah untuk meminta bantuan. Tepat saat Aletha membuka pintu rumahnya ada Davin yang keluar dari mobilnya dengan raut wajah yang panik Aletha berlari menghampiri Davin.

"Untung Lo kesini, bantuin mamah gw Davin" ucap Aletha panik dan tanpa Aletha sadari ia mengeluarkan air mata karena sangat panik melihat kondisi Andin.

"Tante Andin kenapa?" Tanya Davin yang kebingungan.

"Mamah gw jatuh di kamar mandi trus pendarahan" jawab Aletha. Tanpa basa-basi Davin langsung berlari masuk kedalam rumah dan Aletha pun menyusul Davin namun saat di depan kamar ia tak sengaja menabrak Reyna.

Wife For My FatherWhere stories live. Discover now