WAKTU

1.4K 185 6
                                    

"Papah udah gak sayang lagi sama aku..." Teriak Aletha dalam mobil sambil memukul-mukul strir mobilnya dan ia melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, sampai akhirnya mobil Aletha sampai di sebuah pemakaman umum. Aletha pun turun dari mobilnya dan langsung berlari masuk kedalam pemakaman itu.

"Mamah... Aku kangen banget sama mamah, aku pengen cerita banyak sama mamah, mamah kenapa si ninggalin aku mah" ucap Aletha menangis diatas batu nisan bertuliskan "Michelle Putri Dirgantara".

"Mah, papah udah gak sayang lagi sama aku mah, papah udah lupa sama mamah, papah juga lupa sama janji nya untuk gak menikah lagi mah" Aletha yang terus menangis sambil memeluk nisan sang mamah, sampai tak terasa Aletha sudah hampir 2 jam berada di makam mamah nya. Akhirnya Aletha memutuskan untuk pergi dari makam mamah nya dan ia pergi menuju suatu tempat.

-*-

"Mas, gimana udah ada kabar dari Aletha?" Tanya Andin cemas

"Belum ndin, saya udah coba tanya sama temen-temen nya juga gak ada yang tau Aletha dimana" jawab Al yang juga cemas memikirkan putri nya

"Al, coba kamu hubungi Angga, siapa tau Aletha ke rumah Angga dan Elsa" saran mamah Rossa

"Angga itu siapa mas?" Tanya Andin

"Angga itu kakak nya Michelle, Om nya Aletha" jawab Al dan Andin hanya mengangguk pertanda ia mengerti yang Al jelaskan.

"Yaudah coba aku telfon ya" ucap Al yang kemudian mencari nama Angga dalam kontak nya.

(Di telepon)

"Hallo, Assalamualaikum" ucap Al ditelepon

"Waalaikumsalam, ada apa" jawab Angga singkat dan sedikit ketus

"Apa ada Aletha ke rumah anda?" Tanya Al sesopan mungkin

"Aletha? Gak ada di kesini, bagaimana bisa anda menanyakan Aletha kepada saya sedangkan Aletha tinggal bersama anda" jawab Angga dengan nada tinggi

"Aletha tadi pergi dari rumah dan sampai sekarang saya belum bisa menghubungi nya" jawab Al dengan tenang dan sopan

"APA!, Aletha pergi dari rumah, anda sebagai seorang ayah itu tidak becus mengurus putri anda sampai ia pergi dari rumah, seharusnya dulu jika anda tidak mampu merawatnya anda berikan hak asuh Aletha kepada keluarga kami" ucap Angga dengan penuh tekanan dan emosi.

"Saya hanya menanyakan keberadaan Aletha kepada anda, jika tidak ada Aletha di rumah anda ya sudah biar saya cari di tempat lain, tidak usah anda memaki maki saya seperti itu" jawab Al yang kesal dengan makian dari Angga, tanpa ada menunggu jawaban dari Angga akhirnya Al pun menutup sambungan telepon itu.

"Mas, kenapa ko marah-marah?" Tanya Andin lembut

"Gimana saya gak marah, saya hanya bertanya ada Aletha di rumahnya atau tidak tetapi dia malah memaki-maki saya, bilang saya gak becus jadi papah" jawab Al yang masih sedikit emosi

"Udah mas, kamu tenang yaa kalau kamu emosi kaya gini yang ada kita gak akan bisa cari Aletha lagi" ucap Andin menenangkan Al

"Iya ndin, yaudah kalau gitu kita cari Aletha ke tempat-tempat yang biasa ia datangi aja gimana ndin?" Tanya Al

" Iya mas, semoga kita bisa ketemu dengan Aletha" jawab Andin dan mereka pun langsung pergi ke tempat pertama yaitu makam Michelle. Namun, saat mereka sampai di makam Michelle mereka tidak menemukan Aletha di sana, akhirnya mereka mencari Aletha ke cafe yang biasanya Aletha datangi.

-*-

"Assalamualaikum...." Ucap Aletha mengetuk pintu sebuah rumah mewah minimalis itu.

"Waalaikumsalam, iya sebentar" ucap pemilik rumah itu, tak lama pintu rumah pun terbuka dan menampakkan sosok wanita berumur 35 tahunan.

Wife For My FatherDonde viven las historias. Descúbrelo ahora