48. the disaster

Magsimula sa umpisa
                                    

Xiao Miao pergi keluar ketika dia merasa sangat bosan. Tidak ada orang dan teman, semuanya mungkin masih tertidur.

Xiao Miao duduk di atas pohon menghadap dataran rendah, menunggu matahari pagi muncul yang tidak pernah sempat dia lihat selama ini. Semua orang mengatakan bahwa matahari pagi itu begitu indah, xiao Miao tidak pernah melihatnya jadi dia mencobanya hari ini ketika memiliki waktu.

Bahkan jika dia memiliki waktu ketika di dunia modern, dia tetap tidak akan mengingat tentang hal semacam itu. Hal-hal kecil namun indah, xiao Miao tidak pernah memikirkannya.

Tapi kali ini dia dapat mengingatnya dan memiliki waktu luang.

Disaat-saat seperti ini xiao Miao malah mengingat perkataan seseorang. "Jika kau tidak memiliki waktu untuk melihat matahari terbit di pagi hari maka usahakanlah untuk melihat bulan indah di malam hari". Orang konyol apa yang mengatakan nya, xiao Miao bahkan tidak habis pikir mengapa dia selalu mengingat perkataan itu tetapi tidak pernah bisa mengingat siapa yang telah mengatakannya.

"Kapan matahari nya akan terbit ...!"

Xiao Miao berteriak marah ketika sudah menunggu sekitar setengah jam di atas pohon, tetapi tidak terlihat tanda-tanda matahari akan muncul.

Setengah jam bukanlah waktu yang cepat apalagi dia sendiri dan sedang menunggu sesuatu. Siapapun mungkin akan bosan dan bosan.

"Ku kira hanya perasaanku, tapi ternyata akhirnya-akhir ini kau memang sangat pemarah"

Xiao Miao "....?"

Xiao Miao menoleh ke bawah dan melihat bahwa sudah ada Jin ke Xing di bawah sana yang sedang tersenyum padanya. Dia memutar bola matanya malas dan berkata "apa kau punya masalah dengan wanita pemarah?".

Xiao Miao mendengar jin ke Xing ini terkekeh kecil sebelum akhirnya naik dan duduk di dekatnya.

"Tidak, hanya saja gadis seperti mu sangat unik"

"...."

Jin ke Xing berkata sekali lagi, "apa yang kau lakukan disini?".

Dan xiao Miao menjawab dengan tenang, "menunggu matahari terbit. Aku telah menunggu lama tetapi matahari itu tidak muncul-muncul", dia terlihat kesal sebelum akhirnya bertanya "apa kau tahu berapa lama lagi itu akan muncul?".

Kedua kalinya jin ke Xing terkekeh geli. "Kau tahu itu sudah muncul dari tadi" dia menunjuk ke suatu arah, "lihat, itu telah muncul di sana".

Xiao Miao menajamkan matanya. Tetapi seberapa lama pun dia melihat, apa yang telah di tunjuk Jin Ke Xiang hanyalah langit yang sangat gelap. Xiao Miao menatap pria di sampingnya itu dan berkata dengan kesal, "Kau sedang bergurau? Itu hanya langit yang gelap".

Jin Ke Xing membalas, "yah ... Karena sekarang sedang mendung dan mungkin akan ada hujan lebat setelah ini. Kau tidak akan dapat melihat matahari sekarang, tunggu besok pagi dan kau akan dapat melihatnya lagi".

"Besok?"

Jin Ke Xing mengangguk. Ekspresi xiao Miao berubah dan dia berkata sebelum turun dari atas pohon "tidak, aku tidak akan melihatnya lagi".

Dia terdengar seperti telah kecewa berat.

"Baiklah. kita kembali, semua orang sudah menunggu", Jin Ke Xing juga ikut turun dan berkata "lain kali aku akan memastikan kau dapat melihat matahari terbit bersama ku"

" Yah ..." Xiao Miao berjalan dengan cepat bersama Jin Ke Xing dibelakangnya.

Ketika sampai, mereka sudah melihat semua orang telah berkumpul di satu ruangan. Berdiskusi, saling memuji dan meminum teh bersama.

🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK IN TIMETahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon