FELLA NATANIA BAGASKARA

22.7K 275 9
                                    

Cahaya mentari mulai muncul dari jendela, membuat wanita sedang nyenyak dalam tidurnya itu segera membuka mata

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cahaya mentari mulai muncul dari jendela, membuat wanita sedang nyenyak dalam tidurnya itu segera membuka mata.

"Ya ampun sudah pagi?" Kaget wanita itu dari tidur nyenyaknya.

"Bagaimana ini?" Tanyanya kebingungan.

"Aaa aku harus mandi," wanita itu segera bangun dan mencari handuknya yang entah dimana.

"Disya..disya..cepatlah aku segera berangkat bekerja, disya..aku sudah terlambat," dia berteriak sekuat mungkin sambil menggedor-gedor pintu itu.

"Kenapa kakak sangat ribut sih ini masih pagi," Terdengar teriakan dari dalam toilet.

"Tapi aku sudah terlambat disya."

"Iya iya aku akan segera keluar."

Tidak berselang lama, keluar lah disya dari kamar mandi dengan malas, "kalau kau yang terlambat kenapa harus aku yang cepat-cepat sih?"

"Maafkan aku, cepatlah menyingkir,"tutur fella sambil menutup pintu dengan keras.

☆☆☆

Mendung hitam berkumpul menjadi rintik hujan yang mulai turun menbasahi jalan. Banyak orang yang berlarian untuk mencari tempat meneduh, termasuk wanita cantik yang bernama FELLA NATANIA BAGASKARA. Dia seorang wanita berumur 23 tahun yang bekerja di sebuah cafe, dia bekerja sebagai waiters karena dia hanya lulusan sma yang tidak memiliki biaya, karena dia hanya anak PNS dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Dia berteduh di sebuah halte dengan gelisah. Sekarang pasti dia sudah terlambat bekerja, sedangkan bis yang ditunggu tidak segera datang.

"Ahhh bagaimana ini aku pasti sudah terlambat?" Gelisah fella sambil menoleh ke kanan dan kiri untuk mencari angkutan.

"Tiba-tiba ada mobil yang sedang menepi didepannya ternyata, itu tetangga sebelah rumahnya.

"Fella kau masih disini, apa tidak terlambat?" teriak seorang wanita dari dalam mobil, "ayo aku antar" tambahnya.

Fella yang melihat itu segera memasuki mobil karena takut kehujanan. "Terimakasih ya vika atas tumpangannya."

"Tidak apa-apa kita kan searah, kau tumben sekali terlambat?" Tannyanya dengan penasaran karena biasanya temannya ini selalu berangkat pagi.

"Iya,tadi aku kesiangan, terus harus bertengkar dulu dengan disya di depan kamar mandi," adu fella sambil tertawa mengingat pertengkarannya dengan adiknya.

"Hahaha pasti sangat menyenangkan memiliki adik yang bisa diajak bertengkar," tawa vika membayangkan pertengkaran adik dan kakak itu. Dia sedikit sedih karena tidak bisa mengalaminya, karena dia anak tunggal di keluarganya.

"Menyenangkan apa, dia sangat menyebalkan," balas fella dengan malas karena mereka bisa bertengkar setiap hari.

"Wah sudah sampai, terima kasih ya vika." Ucap fella tidak sadar karena terlalu aslik mengobrol dengan vika.

My Hot WaitressWhere stories live. Discover now