⠀⠀22. Setengah Malam

420 63 15
                                    

Mobil Juna masuk ke dalam garasi rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mobil Juna masuk ke dalam garasi rumah. Yera yang keluar duluan dari mobil itu pun menutup rapat pintu pagar. Kini ia berjalan ke teras, hingga akhirnya membuka pintu dengan kunci cadangan yang dibawa--sebagai antisipasi--lalu masuk kedalam, diikuti Juna yang baru tiba dari belakang.

"Yer, aku laper nih."

Wanita itu mengernyitkan dahinya. "Tadi udah makan banyak di pesta loh. Kalau kamu kembung entar malam, gimana?"

Juna berjalan seirama dengannya--lebih khusus memperpendek langkah mengingat langkah sang istri tak panjang sepertinya. "Kan ada kamu."

"Mau makan? Aku masakin mie."

"Makan bareng."

Yera menggeleng kepala. "Nggak, aku udah kenyang tadi."

"Aku maksa."

"Jangan sok otoriter. Kamu gak cocok jadi suami yang sering dikhalayin muda-mudi waktu masih bego," ejek Yera kini menuju kamar dan langsung masuk kamar mandi--mengganti pakaian.

Juna tertawa kecil.

Ia akui seperti itu. Sejak masa belia, Juna dibesarkan oleh ibunya, membuat dia jarang sekali berlaku kasar. Lalu waktu bertemu Yera dan akhirnya jatuh cinta, sikap buruk wanita itu yang menular padanya. Bukan Yera jadi sabar seperti Juna, justru Juna jadi suka marah dan protes ini itu mirip Yera. Mungkin itu definisi pernikahan--dua insan jadi satu--yang sesungguhnya.

Yera keluar dari kamar mandi dengan piama hitamnya. Juna juga sudah mengganti bajunya di luar.

"Kamu beneran masakin mie buat aku, kan? Jangan mainin hape dong, Yera," protes lelaki itu mendapati sang istri berniat duduk di ranjang dan telah memegang ponselnya.

Yera tak menggubris. "Iya, setelah ini."

"Gak bisa gitu. Aku udah kelaparan."

Wanitanya malah terang-terangan bermain ponsel dihadapan Juna. Sang suami pun dibuat bete dan mengambil cara kasar. Ia ikut duduk di samping Yera. Beralaskan senyum jahil dan niat buruk, ia tarik ponsel Yera dari tangan sang empunya.

"Juna!" Spontan Yera cemberut. "Balikin nggak?"

"Ke dapur dulu. Masakin mie buat aku." Juna menggeleng kepala dibarengi tertawanya. Lelaki itu sudah berdiri tegak dan mengangkat ponsel istri tinggi-tinggi.

Mendumel dalam hati, Yera tersenyum kecut pun bangkit dari kasur. Juna melihat itu dengan bahagia.

"Mau mie apa?"

"Apa aja yang ada mie nya."

"Nyebelin." Wanita itu berjalan keluar dari kamar, sedang Juna duduk kembali ke kasur dan membuka ponsel sang istri.

Sejak kasus selingkuh, ternyata Yera punya inisiatif bagus dengan tidak memberi kata sandi lagi untuk membuka ponselnya.Juna pun tak masalah soal itu, niatnya juga iseng untuk mengambil ponsel Yera. Namun notifikasi dari seseorang menarik atensinya. Bukan saja notifikasi yang ia geser untuk membuka lebih banyak, mata Juna segera melotot ketika tanpa sengaja ia membuka chat dua orang itu.

The Last Person ✓Where stories live. Discover now