19. Belum waktunya

623 58 0
                                    

Takdir seseorang sudah ditentukan, bahkan sebelum manusia itu lahir.

Setiap orang mempunyai batas waktunya masing masing.

Jadi sebelum batas waktu itu habis maka ia tidak bisa kembali.

Karena semua sudah ditentukan waktunya, maka sebelum waktunya tiba itu tidak akan terjadi.

Mila Amalia

.............7 Hari............

Jeno menatap kosong botol minuman keras di tangannya.

"Jeno~ya, jika ada apa apa hubungi aku ya, kau juga jangan lupa makan hyung sudah memasak tinggal di panaskan saja, ah ya kau tidak lupa kan dimana aku menaruh obat Jisung?"

"Hm."

"Yasudah, ingat jangan lupa kerjakan tugas kuliah mu ya, kau juga Chenle jangan lupa kerjakan PR mu. Kalian Jangan telat makan ya, katakan juga pada yang lainnya."

"Iya iya! Mengapa kau cerewet sekali!"

"Karena hyung menyayangi kalian Jeno~ya. Lagi pula suatu saat nanti kalian akan merindukan kecerewetan ku ini. Hyung pergi ne."

Ia menghela nafas panjang, lalu meminumnya. Namun belum sampai mulut botol itu menyentuh bibirnya, seseorang lebih dulu menahan lengannya.

Jeno mendongkak mendapati seorang gadis manis berambut panjang, dihadapannya.

"Arin?"

Choi Arin, gadis itu menggerakkan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri.

"Ada apa? Bukankah kau sudah berniat menjauhi minuman laknat ini? Apa kau lupa?"

"Tidak, justru aku tidak bisa melupakannya, itu sebabnya aku berniat melupakannya sejenak dengan ini. Mengapa, mengapa setiap kali aku mengingat nya perasaan ku terasa campur aduk? Mengapa setiap kali ia berbuat baik padaku hatiku menghangat, ada rasa nyaman ketika ia memberikan perhatiannya padaku. Mengapa setiap kali aku melukainya ada rasa nyeri serta sesak yang menghimpit dadaku? Mengapa setelah aku melukainya ada rasa menyesal dalam hatiku? Tapi mengapa ketika aku merasakan hal-hal itu bayangan peristiwa hari itu kembali, membuat rasa kecewa, marah, serta benci itu kembali memenuhi hatiku? Mengapa Arin?"

______________________

"Jaemin hyung!"

"Astaghfirullah. Yakk, Jungwon kau mengagetkanku!"

"Hehe, salah siapa melamun. Hyung bagaimana kondisi Renjun hyung sekarang?"

Jaemin tersenyum tipis.

"Masih koma."

"Hyung, jangan sedih ne. Doakan saja, aku yakin Renjun hyung akan baik baik saja. Ah ya, Pulang sekolah nanti aku berencana menjenguknya, hyung kita kerumah sakit bersama, ya?"

Jaemin mengangguk.

"Jungwon~ah, kau percaya pada keajaiban?"

_________________________


Jihoon mengusap nisan kedua orang tuanya. Berdoa sejenak ditemani indahnya warna langit senja.

7 HariWhere stories live. Discover now