13. Semoga

548 60 0
                                    

Sebuah kata yang mengantarkan ribuan harapan.

Mila Amalia

........7 Hari........


Jeno tengah menatap hamparan sungai di depannya. Kalimat yang Jungwon lontarkan kemarin masih terngiang di telinganya.

"Aku... Aku memang bukan siapa siapa bagimu. Tapi aku lebih mengetahui banyak hal tentang Renjun hyung daripada kau, adiknya sendiri. Kau bilang ia egois, tidak bertanggung jawab, tidak berguna? Apa kau lupa ia bahkan merelakan pendidikannya demi kalian? Kau lupa meski tubuhnya sedang tidak baik baik saja ia tetap memberikan ginjalnya untuk mu? Kau mau uang? Ini ambillah!"

"Kau jangan lupa ia bahkan tidak sarapan demi sarapannya kalian. Dan kau juga jangan lupa kalau penyesalan dan kehilangan datang secara bersamaan itu akan sangat menyakitkan."

"Oh ya tuhan, bagaimana ini? Mengapa ucapan bocah itu membuat ku takut? Juga apa maksud ucapannya waktu itu? Mengapa aku dapat mendengar nya dalam keadaan koma."

"Jeno~ya kau akan baik baik saja. Bertahan ya. Hyung akan melakukan apapun agar kau kembali sehat. Tapi berjanjilah hm setelah ini jauhi minuman laknat itu. Hyung menyayangimu meskipun kebencian mu itu sangat besar. Hyung yakin kalau kebencian mu tidak lebih besar dari rasa sayang ku padamu. Juga yang lainnya. Jeno~ya kau harus bertahan. Kau harus sehat kembali. Karena mungkin suatu saat nanti kau harus melanjutkan tugas ku. Hyung sakit. Mungkin waktu hyung tidak banyak lagi. Jika saat itu tiba kau bantu Mark hyung mengurus yang lainnya ya. Jeno~ya apa jika saat itu tiba kalian akan menemani ku? Tunggu kau menangis, apa kau dengar?

Ya sudah hyung keluar nee...
Hyung menyayangi mu Jeno~ya."

"Tuhan Semoga yang ku takutkan tidak akan terjadi."

__________________

Renjun nampak mencengkeram erat dada serta pinggang nya. Perlahan tubuhnya terduduk di lantai gudang nan dingin itu. Tangan kanannya beralih mengeluarkan tabung kecil berisikan butiran butiran kecil berwarna putih. Ditelannya butiran butiran kecil itu tanpa air.

"Tuhan kumohon jangan kambuh sekarang."

Tangan kirinya beralih menggapai permukaan atas meja bundar di samping nya. Tubuhnya perlahan bangkit dengan tangan kiri nya yang masih bertumpu pada meja itu, sedang tangan kanan nya memegang erat pinggang nya, guna meringankan rasa sakit di sana. Perlahan ia kembali melanjutkan langkahnya, namun selang 3 langkah tubuh nya kembali ambruk bersamaan dengan kesadaran nya yang menghilang.

_________________

"Hyuuung! Aku merindukan mu. Sudah dua hari kau tidak menemui ku, kau tidak rindu?" Jungwon berlari memeluk erat tubuh sang kakak yang baru saja selesai memarkirkan motornya.

"Hmh kau bodoh! Bagaimana bisa aku merindukan orang yang telah merenggut kebahagiaan ku?" Jihoon melepas dengan kasar pelukan sang adik.

"Benarkah hyung? Lalu bagaimana caranya agar kau bisa merindukan ku?"

"Tidak ada, berhentilah mengikuti ku bodoh!"

"Bagaimana kalau 1 Minggu, ah tidak, 1 bulan mmm atau 1 tahun tidak bertemu?"

"APA KAU TULI? TIDAK ADA CARANYA! JIKAPUN ADA CARANYA HANYA DENGAN MENGEMBALIKAN EOMMA DAN APPA! kau tidak bisa, kan? Jadi pergilah! AKU TIDAK AKAN PERNAH MENYAYANGI MU ATAUPUN MERINDUKAN MU!"

7 HariWhere stories live. Discover now