16- KEMBALI BERULAH

Start from the beginning
                                    

"Hahaha gausah sok jagoan Lo!" Bara terkekeh kecil seraya mengusap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya.

"Maju Lo Vin!!" Ucap Gilang seraya menatap tajam ke arahnya. Sementara vino hanya membalasnya dengan tatapan nyalang.

"Ohh belagu Lo ya" Gilang tersenyum miring.

"Hiyyakkkkk" Gilang berlari mendekati vino dan....

Bughhhh

Gilang menendang wajah vino dengan sangat amat keras. Vino tersungkur ke lantai. Ia terus memegangi wajahnya yang terasa nyeri. Tiba-tiba ia mencium bau yang sangat sangat tidak sedap diwajahnya. Vino meraba bagian samping kepalanya dan ternyata ada kotoran hewan diwajahnya.

"Anjir!!!!! Lo habis injek apa Lang busett!!! Kepala gue ada tai nya!!!" Vino menutupi hidungnya , kemudian ia membuang kotoran yang ada diwajahnya.

"Hahahaha sukurin Lo!!! Tadi gue habis lewat pasir pasir. Mungkin itu tai kucing buahahahahaha" Gilang tertawa terbahak-bahak seraya memegangi perutnya.

"Setan Lo Lang!!" Vino berlari menuju ke toilet. Ia tak sanggup lagi jika harus mencium aroma tak sedap itu.

"Baru ditendang udah lari aja. Dasar Cemen!!!" Gilang menatap remeh vino yang sedang berlari terbirit-birit.

Bara terkapar lemah dilantai. Banyak bercak darah di baju putihnya. Wajahnya penuh memar , sudut bibirnya mengeluarkan darah segar , pelipisnya sedikit sobek akibat pukulan arbi yang sangat keras.

"Bangun Lo anjing!! Dasar lemah" arbi berteriak sangat keras. Seluruh siswa siswi yang ada di kantin ricuh. Mereka berkumpul mengitari para lelaki yang sedang berkelahi. Tak ada yang berani melerai mereka semua.

Bughhh
Satu pukulan mengenai pipi Revan.

Revan tersenyum menyeringai ke arah Reno "cuma segitu kemampuan Lo? Ck! Dasar lemah!"

Revan memukul wajah Reno dengan keras. Akibatnya kepala Reno terbentur ke tembok yang ada di belakangnya. Reno merasakan pusing yang sangat hebat.

"Bangsat Lo Van!" Reno berlari menghampiri Revan. Ia terus melayangkan pukulan tanpa henti , namun tak ada pukulannya yang mengenai tubuh Revan.

"STOP!!! apa apaan kalian hah!!!" Ucap pak Haris dengan nada tinggi. Ia mendapat laporan dari beberapa anak didiknya bahwa ada murid yang sedang berkelahi di kantin. Seluruh siswa yang sedang menonton perkelahian itu Langsung membubarkan diri.

"Kalian ini pelajar! Kenapa sikapnya seperti berandalan semua hah!!!" Pak Haris menatap mereka bergiliran.

"Ini tuh sekolah bukan ring tinju!! Gausah bikin keributan disini!!!" Wajah pak Haris memerah , ia sangat marah sekarang.

"Maaf pak" ucap Revan lirih

"Terutama kamu Revan! Kenapa selalu bikin masalah hah!! Kenapa?! Apa kamu tidak bosan dihukum terus?!!" Haris menunjuk ke wajah Revan.

"Tapi mereka duluan pak yang bikin masalah" sahut Revan sembari terus menunduk

"Sekarang kalian semua ke ruang BK!!!"

"Tapi pak kita nggak salah mereka yang mulai duluan" Reno berusaha meyakinkan pak Haris.

"KE RUANG BK SEKARANG!!!" sentaknya

*   *   *   *   *

"Kalian itu tidak habis habisnya membuat masalah!! Kenapa kalian selalu membuat keributan disekolah?!!" Sentak Bu Indri. Guru berperawakan gempal itu berjalan mondar-mandir di depan bara , Reno , Revan , Gilang , dan Arbi.

REVANZA (END)Where stories live. Discover now