04- TINGKAH ABSURD TRIO SOMVLAK

1K 244 38
                                    

Aku salah. Salah karena mencintai mu, salah karena terlalu menyayangi mu. Sudah ku paksa untuk lupa tapi akhirnya malah tersiksa”

Sagara Leano Arrega

04- Tingkah absurd trio somvlak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

04- Tingkah absurd trio somvlak

"Sudah sudah, Nabilla kembali ketempat dudukmu!!" Bu Ajeng melerai. Ia menatap wajah Nabilla dengan tatapan tajam. Dia benar-benar harus ekstra sabar menghadapi siswi yang satu ini.

"Iya bu." Setelah mengatakan itu Nabilla melenggang pergi ke tempat duduknya. Namun pandangan mata Nabilla terus tertuju pada Revan disana.

"Bebep revan muah." Nabilla berjalan sembari melirik dan memanyunkan bibirnya membentuk 'kiss' untuk Revan.

Revan yang melihat itu pun sontak jijik, dia memalingkan wajahnya dan segera berpamitan kepada Bu Ajeng untuk ke kamar mandi. Bisa gila lama-lama dia berurusan dengan Nabilla.

"Bu maaf saya mau izin ke toilet," ucap Revan dengan sopan. Ia pun berlalu setelah Bu Ajeng mengizinkan nya.

"Anjir jijik banget gue, bisa bisanya ada cewek gatau malu kaya Nabilla!" Gumam Revan seraya bergidik ngeri membayangkan wajah Nabilla.

Revan berjalan menuju toilet, sebenarnya dia tidak ingin buang air, akan tetapi dia muak dengan Nabilla. Revan juga merasa sangat bosan tak ada manusia manusia laknat itu yang tak lain adalah sahabatnya. Revan menghela nafasnya panjang.

"WOIIII VAN!!!!!" Gilang berteriak memanggil Revan, dia dan Arbi baru saja datang ke toilet . Tidak punya sopan santun sekali anak ini teriak teriak seenak jidat.

"Lah kalian kenapa disini?" Revan menatap mereka berdua penuh tanya.

"Si Gilang kebelet berak, terus minta ditemenin gue beban emang!" Sindir Arbi.

Gilang tertawa terbahak-bahak seakan tak punya dosa. "Hahaha ya maaf Bi, namanya juga kebelet."

"Kebelet sih kebelet, nggak usah ngajak ngajak juga kali," geram Arbi. Jika sudah berurusan dengan Gilang, semuanya pasti akan berubah menyebalkan dan membuat darah menjadi naik saking emosinya.

"Ampun bi." Gilang menggaruk tengkuknya seraya tertawa kecil. "Eh yaudah gue masuk dulu ya, udah diujung nihh!" Gilang memegangi perutnya yang semakin mulas.

Brutt!!

Belum sempat masuk ke dalam toilet tiba tiba Gilang mengeluarkan gas alam yang sangat bau, bukan hanya itu suara yang dikeluarkan juga sangat kencang.

"Anjim Lo Lang, makan apaansi bau banget, huekkkkk" Arbi merasa mual mencium aroma kentut Gilang. Ia berlari menjauhi Gilang karena tak tahan dengan baunya.

REVANZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang