EXTRA PART

41.2K 4.1K 187
                                    

Keadaan sedang tidak kondusif, Hanum sedang menjaga keempat anak-anaknya di rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Keadaan sedang tidak kondusif, Hanum sedang menjaga keempat anak-anaknya di rumah. Zayn pergi ke Singapura karena ada urusan pekerjaan, pria itu terpaksa meninggalkan keluarganya selamat satu minggu.

Kalau si lemper sudah bisa jalan, anak kecil perempuan bernama Wafaa Kiana El Emran, usianya sudah mau dua tahun. Ia sedang dimasa-masanya sangat bawel dan tidak bisa diam.

"Teteh!" teriak Hanum untuk memanggil putrinya.

"Iya Bundaa sebentaarr!" jawab Namira dari atas.

Hanum sedang menyiapkan makan siang anak-anaknya, Bi Asri tidak masuk karena sedang sakit. Hanum sendiri yang melarang Bi Asri untuk kerja hari ini, jadi Hanum semua yang memegang pekerjaan rumah kurang lebih 3 hari kedepan.

Tak lama suara langkahan kaki turun pun terdengar, terlihat Namira dengan rambut sebahunya sedang turun untuk mendekati Hanum.

"Apa Bunda?"

"Bantuin Bunda sebentar nak,"

Namira selalu siap disuruh apapun oleh Hanum, ia bergegas duduk di meja makan. "Bantu apa Bun?"

Hanum mengambil sosis, bakso, dan alat-alat memotongnya. Lalu ia memberikannya kepada Namira yang sedang duduk di meja makan.

"Potongin ini ya sayang, Bunda mau bikin ayam kesukaan kamu."

Namira diam ketika melihat pisau dan talanan yang sudah ada di depannya. "Aku nggak ngerti Bunda,"

Hanum tersenyum, tangangannya mengambil tangan Namira. Ia mengajari putrinya teknik memotong yang benar agar Namira tidak luka nantinya.

Namira begitu senang diajari seperti ini, usianya sudah 10 tahun dan ia ingin sekali bisa pintar masak seperti Hanum, namun ayahnya selalu melarangnya.

"Pelan-pelan ya, inget pisaunya jangan sampai kebalik."

"Oke Bunda!"

Hanum meninggalkan Namira di meja makan, ia kembali ke dapur untuk memasak ayam kesukaan anak-anaknya. Ayam tepung dengan bumbu pedas manis, tetapi Hanum tidak menaruh begitu banyak saus sambal.

Faiz dan adik-adiknya turun ke bawah, tetapi Kiana tidak mau di pegang, ia mau turun sendiri. Jadi Faiz dan Rey memantaunya dari belakang.

BRUGH

"Astagfirullahaladzim." gumam Hanum, lalu menoleh ke arah suara tersebut.

Si kecil Kiana jatuh di tangga terakhir karena buru-buru, "HUUUAAA BUBUN"

Faiz segera membangunkan adiknya, ia sudah tidak kuat menggendong Kiana yang mbul. Jadi Faiz hanya membantunya berdiri kembali sambil mengusap dada Kiana.

Hanum meninggalkan pekerjaannya, ia mendekat kepada Kiana dan Faiz. Sedangkan Rey diam dibelakang Faiz.

"Kenapa jatuh Abang?" Hanum langsung mengangkat Kiana agar anak itu tenang.

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now