31.

41.6K 4K 61
                                    

"Jangan pergi, Hanum."
— Zayn Khalif

"— Zayn Khalif

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

🖤

1 bulan berlalu, kehidupan keluarga kecil itu sedang damai sekali, tidak ada masalah yang datang lagi, dan berharap kedepannya akan selalu seperti itu. Dirumah Zayn juga sudah ada 1 bodyguard yang jaga malam, bergantian dengan Aldi yang jaga dari pagi hingga sore. Zayn tidak mau lalai lagi, ia mau semua keluarganya aman dan baik-baik saja.

Kini pria berusia 27 tahun itu sedang merasa badannya tidak enak, rasa sakit di kepalanya tidak hilang-hilang, tubuhnya juga butuh istirahat dengan waktu yang cukup. Karena pekerjaan yang semakin banyak dan Hanum yang selalu meminta aneh-aneh.

"Pak? Lo kenapa?" tanya Rendi.

"Pusing Ren." jawab Zayn, tangannya sedang memijitkan kepalanya sambil menatap laptop di hadapannya.

"Pulang aja, biar gua yang urus." ucap Rendi.

"Masih banyak Ren, nanti pekerjaan kamu jadi nambah lagi."

"Nggak masalah, bisa di bantu Laila, enak juga kan bisa berduaan sama Laila." goda Rendi.

"Dasar." cibir Zayn.

Rendi terkekeh pelan, pria berusia 25 tahun itu memang mengagumi Laila dari lama, tidak berani mengungkapkannya saja. Baginya, Laila terlalu istimewa untuk dirinya yang biasa saja, padahal kalau kata karyawan lain Rendi itu duplikatnya Zayn.

"Sudah pulang aja," ucap Rendi.

"Kamu mau saya celaka? Lagi pusing gini disuruh nyetir mobil."

"Nggak usah kode kayak cewek deh, buruan gua anter."

Zayn tersenyum tipis, ia segera merapihkan laptopnya dan memasukannya ke dalam laci mejanya. "Ayok."

Rendi menganggukkan kepalanya, mereka berdua keluar bersama. Sekarang baru pukul 10:02, banyak karyawan yang memperhatikan bos dan asisten itu keluar dari kantor, tidak biasanya mereka pergi jam segini.

*****

Dirumah, Hanum sedang menemani si kembar berenang di rumahnya sendiri, dua anak itu tidak sekolah karena mereka datang dengan bundanya untuk mengambil rapor. Seharusnya Zayn ikut menemani, tetapi karena pekerjaan yang banyak, ia tidak jadi menemani istrinya mengambil rapor anaknya.

"Aduh, pengen es kelapa." gumam Hanum sambil mengusap perutnya.

Pandangan Hanum beralih ke Namira dan Faiz yang asik bermain air, berenang dari ujung ke ujung walaupun kolam renangnya tidak terlalu besar.

"Bunda! Bunda!" panggil Namira.

"Apa sayang?"

"Aku mau balapan sama abang, bunda jadi wasitnya ya!" ucap Namira.

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon