26.

44.5K 4.6K 403
                                    

"Kata maaf nggak cukup untuk menyembuhkan luka."
— Hanum Kharismaniyah

"— Hanum Kharismaniyah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🤍

Zayn turun ke bawah, ia melihat istrinya sudah kembali, matanya berbinar-binar setelah tidak bertemu dengan istrinya seharian. Mata Zayn juga sedikit bengkak karena habis menangis, pria itu masih memakai sarung setelah sholat isya.

"Sayang." Zayn mendekat dan langsung memeluk Hanum dari belakang.

"Lepasin, nanti tumpah." ketus Hanum.

"Sebentar dulu, aku kangen."

Hanum tidak menjawabnya sama sekali, ia berjalan pelan-pelan agar makanannya tidak tumpah lalu ia taruh di meja. Setelah itu Hanum melepaskan pelukan Zayn paksa, ia tidak tersenyum, mukanya datar, sama sekali tidak mau melihat wajah suaminya.

"Kalau belum makan, makan. Kalau sudah, nggak usah dimakan."

"Sayang." panggil Zayn.

Hanum sama sekali tidak menjawab, ia pergi ke dapur untuk mencuci peralatan bekas masak tadi. Zayn belum menyentuh makanannya sama sekali, ia diam sambil memperhatikan punggung istrinya yang sedang mencuci peralatan.

Setelah Hanum selesai mencuci piring, ia kembali ke meja makan lalu memasukan hpnya ke dalam tasnya. Hanum melirik ke masakannya yang belum sama sekali di ambil oleh Zayn, pria itu hanya diam sambil menunduk.

"Kalau nggak mau di makan terserah." ketus Hanum lalu membawa tasnya

Zayn menahan tangan istrinya, ia tarik pelan tangan Hanum lalu memeluk pinggulnya, "Sayang jangan gini, maafin aku by, maaf."

Hanum membiarkan suaminya memeluknya, sebenarnya dirinya sendiri juga rindu tapi ia berpura-pura, "Makan dulu."

Zayn mengangkat kepalanya, ia menatap Hanum dari bawah dan menggelengkan kepalanya, "Suapi aku lagi, temenin disini ya?"

"Males."

"Maaf sayang, maaf. Jangan gini, aku nggak mau kamu cuek."

"Makan mas, nanti kalau sakit siapa yang ngurus? Perempuan itu emang mau?"

Zayn tersentak, hatinya tersayat dengan omongan istrinya, seharusnya dia tidak menyia-nyiakan Hanum. "Maunya di suapin kamu,"

Hanum menggelengkan kepalanya, ia memegang tangan kekar suaminya lalu melepasnya dengan paksa namun tenaganya kalah dengan tenaga suaminya.

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now