12.

39.3K 4.5K 141
                                    

"Tolong jangan lupakan anak ummah dan abah."
— Ummah Nadira

"— Ummah Nadira

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🤍

Tadi malam Zayn memberitahu Hanum untuk bersiap besok karena mereka berdua akan mendatangin keluarga Maura. Lokasinya sedikit jauh dari tempat tinggal Zayn dan Hanum. Hanum justru bingung harus seperti apa di depan keluarga Maura, ia takut disalah pandangi oleh keluarga Maura.

Pagi ini Zayn sudah berangkat ke rumah Hanum, Hanum juga sudah menunggunya di depan rumahnya. Hanum memakai gamis coklat dan khimar yanh warnanya lebih muda daripada warna gamisnya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Hanum mengangkat kepalanya, menatap Zayn yang berbeda penampilannya. Pria itu memakai jubah hitam dengan jam tangan hitam dan kacamata hitam ciri khasnya.

"Sudah siap?"

Hanum tidak memberi jawaban apapun, ia masih menatap pria di depannya yang auranya sangat berbeda. Zayn yang biasa pakai jas dan kemeja, kini memakai jubah yang sedikit ketat di tubuhnya.

"Hey," Zayn melambaikan tangan di depan wajah Hanum

Hanum tersadar langsung mengusap mukanya, "Astagfirullah, iya kenapa?"

"Melamun kamu tuh, kenapa sih? Saya di liatin sampai segitunya."

"Nggak, nggak."

"Dasar, ayok."

Hanum mengangguk, ia mengikutin Zayn dari belakang. Zayn membukakan pintu mobil untuk Hanum lalu Hanum masuk, Hanum mencium aroma kue yang semerbak di dalam mobil, ia langsung menoleh ke belakang dan ternyata sudah banyak kue.

"Kenapa? Mau?"

"Nggak, tapi kenapa banyak banget?"

"Titipan umi."

"Oohh."

"Kamu sudah sarapan?"

"Sudah,"

"Sarapan pakai apa sayang?"

"Gatau, nggak mau jawab, males."

Hanum membuang mukanya, ia lebih memilih melihat pengendara lain yang melintas. Zayn terkekeh, mulutnya tidak bisa di kontrol, sekarang ia paham Hanum sangat menjaga dirinya.

"Hanum."

"Hmmm."

"Saya serius, sarapan pakai apa tadi?"

"Nasi goreng."

"Siapa yang buat?"

"Aku."

"Kenapa nggak ibu?"

"Sejak kapan ibu masak? Selalu aku yang masak."

Zayn diam, ia mencerna dulu perkataan Hanum. Oke sekarang dia paham, keluarga itu benar-benar tidak beres. Zayn menoleh melihat Hanum yang menunduk sambil memainkan jarinya.

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now