28.

44.2K 4.2K 179
                                    

"Kebahagiaan anak dan istri adalah kebahagiaan saya juga."
— Zayn Khalif

"— Zayn Khalif

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🤍

Zayn mengernyitkan keningnya, "Yaudah aku beli dulu."

Hanum memegang tangannya, ia menatap suaminya sambil menggelengkan kepalanya, "Maunya yang di depan, itu ada pohon jambu, kamu yang ambilin ya? Panjat ya."

Zayn membelakkan matanya, Abah Hamzah terkekeh lalu menepuk pundak Zayn, "Ambilkan lah nak." ucap Abah Hamzah.

"Tapi saya nggak bisa panjat pohon bah,"

"Abah ada tangga, nanti abah ambilkan."

Zayn menghela nafas lega, untung saja Abah Hamzah mau membantunya. Tetapi Hanum malah mengerucutkan bibirnya sambil melipat tangannya di depan dada. Zayn melirik ke istrinya yang aneh itu, ia turun duduk dibawah lalu mengusap pipi Hanum.

"Kenapa lagi sayang?" tanya Zayn.

"Maunya kamu panjat, bukan pakai tangga." ketus Hanum.

"Aku nggak bisa by, nanti kalau aku jatuh gimana? Siapa yang jagain kamu kalau aku sakit? Mau aku sakit?"

Hanum menatap suaminya, ia menggelengkan kepalanya lalu duduk di pangkuan suaminya sambil memeluk lehernya, "Nggak mau,"

Zayn terkekeh, ia membalas pelukan istrinya itu, "Kamu aneh deh yang,"

"Ih! Males ah,"

CUP! Satu kecupan mendarat di pipi Hanum. Zayn tersenyum, ia usap punggung istrinya sampai Hanum nyaman. Tiba-tiba Faiz muncul melihat ayah dan bundanya sedang berpelukan, Faiz langsung menutup matanya dengan tangannya.

"Ayah! Kalau mau pelukan di rumah saja!" teriak Faiz.

Sontak Hanum dan Zayn terkejut, Hanum segera melepaskan pelukannya dan turun dari pangkuan Zayn. Betapa malunya Hanum di lihat sedang bermanja dengan suaminya, Zayn tersenyum kepada Faiz lalu berdiri.

"Kamu lihat?" tanya Zayn.

"Iya!" jawab Faiz.

Zayn terkekeh pelan, "Sudah buka saja, ayah sudah nggak pelukan."

Faiz membuka tangannya, ia melihat ayah dan bundanya berdiri dihadapannya, "Bunda sama ayah di panggil ummah, disuruh makan."

"Iya nanti bunda kesana, kamu duluan gih." ucap Hanum.

Faiz mengangguk, ia berlari ke dalam meninggalkan ayah dan bundanya. Zayn menatap istrinya itu, Hanum mendelik sebal lalu memukul lengan suaminya.

"Aduh sakit ayang," lirih Zayn.

"Bodo, pokoknya aku mau jambu! Terus taruh di mobil aja, jangan bilang ummah, aku mau makan jambunya di rumah." ucap Hanum lalu pergi meninggalkan suaminya.

Z A Y N (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now