37

4.9K 448 34
                                    

Kok kalian pada emosi si? Terserah author dong mau apain alex! Kalian tinggal doa aja.

Btw kemaren wp eror masa tulisannya draf mulu, trus gak jadi double up deh...

Happy reading...

_____________________________________

"Udah enak makannya?" Tanya Mew, kini mereka sedang makan malam.

Setelah Gulf memutuskan untuk menggugurkan Alex alias calon anaknya wkwk. Mereka memilih untuk melupakan dan tak mempermasalahkan keputusan Gulf.

"Gak terlalu sih tapi gue paksa aja... besok juga pasti gue gak bakal ngerasain ini lagi" jawab Gulf.

"Jangan gitu dong... kalo gak enak jangan di paksa... mau aku emut lagi?" Tawar Mew. Gulf menggeleng lemah. Gulf hanya ingin menikmati fase kehamilan sebelum dia menggugurkan anaknya.

"Eumm ini Aa buka mulutnya" perintah Mew menyodorkan nasi yang sudah masuk ke mulutnya. Gulf menggeleng.

"Ayo makan... lo dari tadi ngaduk aduk makanan lo terus, masa lo gak makan" paksa Mew dan akhirnya Gulf pun menerima suapan Mew.

"Enak?" Tanya Mew. Gulf mengangguk lucu, makanan yang di beri Mew sangat nikmat menurutnya.

"Lagi?" Gulf lagi lagi mengangguk mengiyakan tawaran Mew, dan terus begitu hingga makan malam selesai.

__________________________________

"Hoamm" Gulf menguap, mereka sedang menonton TV sekarang.

"Ngantuk, heum?" Tanya Mew.

"Eumm iyya" jawab Gulf dengan mulut yang di poutkan.

"Ya udah ayo tidur di kamar" ajak Mew. Mereka pun berjalan berdampingan menuju kamar mereka.

"Mew~ peluk" rengek Gulf.

"Iya iya sini" Mew pun memeluk Gulf dengan Gulf yang bersandar pada dada bidang Mew. Ugh nyamannya🤤.

Selang beberapa saat kemudian, Mew melirik Gulf yang terlihat sudah terlelap dalam tidurnya. Ia terus mengelus rambut Gulf dengan penuh sayang. Ia bahagia, setidaknya untuk saat ini ia bisa merasakan kebahagiaan yang amat berarti baginya walaupun mungkin besok kebahagiaan itu akan hilang.

"Gue bahagia banget lo hamil anak gue... gue tau gue brengsek, gue bukan suami yang baik buat lo atau mungkin lo juga gak yakin kalo gue bakal jadi Daddy yang baik buat anak kita...

Gue gau Gulf... mungkin alasan lo gugurin kandungan lo itu karna dia keturunan gue dan lo benci banget sama gue... tapi gimanapun juga dia gak salah, dia berhak hidup dan dia juga darah daging lo...

Kalo lo benci seseorang di antara kita berdua, seharusnya lo lebih benci ke gue, gue siap kok nanggung semua kebencian lo asalkan gak ke anak kita...

Bisa gak sih Gulf, kita mulai dari awal? Kita emang belum saling suka, mungkin? Tapi apa salahnya kita mulai dari awal? Gue bakal berusaha mencintai lo, ngasih lo kasih sayang... dan kita bisa hidup lengkap sama anak kita....

Semoga lo besok berubah pikiran Gulf tentang keputusan lo itu..." ucap Mew lirih dan setelahnya ia mengecup pucuk kapala Gulf.

Tanpa dia sadar, Gulf mendengar semua ucapannya. Hati Gulf seperti tercubit, apakah dia sejahat itu karna ingin melenyapkan buah hatinya sendiri? Apakah jika dia mengurungkan niatnya, Mew akan bisa mencintainya? Atau mungkinkah Gulf bisa perlahan mencintai Mew?

Gulf senang ia mendengar bahwa Mew tak membenci anaknya, awalnya ia memutuskan menggugurkan kandungan juga karna ia takut Mew tak mau menerima anaknya, tapi nyatanya dia salah, Mew sangat bahagia atas kehamilannya. Tapi ia masih bimbang. Apakah ia bisa mengandung seorang anak dari pria yang belum ia sukai? Ia hanya takut nanti menyakiti sang buah hati.

Tuan MSJ |End|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang